Hukum dan Kriminal
MOTIF Pelaku Order Takjil Fiktif di Masjid Sheikh Zayed, Korban Mertua dan Teman, Gibran Buka Suara
Dan yang lebih mencengangkan ternyata pelaku yang bernama Eko adalah menantu dari pemilik Adilla Catering yang dapat order bernama Supodo.
TRIBUNJATENG.COM - Kasus order takjil fiktif di Masjid Sheikh Zayed, Solo menyita perhatian publik.
Alasannya tak hanya terkait nominal tagihan yang mencapai hampir Rp 1 miliar, namun juga lantaran peristiwa itu terjadi saat bulan suci Ramadan. Lokasinya juga di tempat ibadah.
Dan yang lebih mencengangkan ternyata pelaku yang bernama Eko adalah menantu dari pemilik Adilla Catering yang dapat order bernama Supodo.
Dengan kata lain, Supodo adalah mertua pelaku. Sedang satu korban lainnya bernama Kusnadi Slamet Widodo (pemilik Vio Catering) adalah teman dari pelaku.
Hingga lebaran, Eko si pemesan tak kunjung membayar seluruh biaya makanan tersebut.
Polisi akhirnya turun tangan. Eko pun kini sudah diamankan Polresta Solo. Eko ditangkap saat bersembunyi di Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
Baca juga: Duduk Persoalan Kasus Order Fiktif Takjil di Masjid Sheikh Zayed Solo, 2 Katering Rugi Rp 1 M
Baca juga: Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sembunyi di Ngawi
Menurut Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi melalui Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Ismanto Yuwono, kasus ini tergolong unik. Eko sendiri merupakan menantu dari Supodo, selaku pemilik Adilla Catering.
Terduga pelaku ingin bersedekah untuk makan sahur bersama di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo saat momen Ramadan 2024 lalu.
Eko diduga tega menipu mertua dan temannya yang pengusaha katering tersebut dengan total kerugian mencapai Rp 960 juta.
Motif perbuatan pelaku berawal dari terlanjur malu akibat menjanjikan adanya pesanan katering takjil kepada kedua korban.
"Korban sudah kulakan. Akhirnya, untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak Zayed itu sodakoh dari hamba Allah. Dan korbannya atas nama Slamet dan Supodo yang merupakan mertuanya sendiri," sambungnya.

Eko pun berinisiatif tetap menyalurkan takjil dan makanan berbuka puasa sebanyak masing-masing 800 pack ke Masjid Raya Sheikh Zayed selama bulan Ramadhan dengan mengatasnamakan Hamba Allah.
Ismanto menyebut, pihak kepolisian tetap melanjutkan kasus ini, pelaku dijerat dengan pasal penipuan, 378 KUHP.
"Sementara kita masih lanjut. Korban kan dua, kalau korban mau (damai), tapi kan pihak Slamet orang luar," terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kasus penipuan ini cukup unik karena pelaku tidak mendapatkan keuntungan secara langsung dari perbuatannya.
"Sementara seperti, ini sedikit unik, ya," tuturnya.
Peristiwa ini berawal saat secara tiba-tiba banyak makanan diantar ke area Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah saat sahur.
Namun, Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Bagus Sigit Setiawan mengatakan pihak masjid tidak mengadakan program sahur bersama.
“Iya sempat (diantar ke masjid). Bilangnya shodaqoh. Menjelang sahur," ucap Bagus, dikutip dari TribunSolo.com.
"Awalnya, datang untuk sahur bersama. Kita sampaikan tidak ada pembagian sahur bersama,” sambungnya.
Ia menegaskan, saat itu makanan tersebut diantar langsung oleh pihak catering.
Lantaran terlanjur diantar, maka makanan yang sudah tersedia itu dibagikan ke warga sekitar.
Peristiwa ini terjadi di awal Ramadhan 2024 lalu.
Namun, pihaknya tak menjelaskan tanggal kejadian tersebut.
“Awal Ramadan. Ya lumayan (banyak). Dibagikan ke warga," ujarnya.
"Yang bagikan pihak catering sendiri,” tambahnya.
Saat ini para korban pun bingung karena terlilit hutang ratusan juta. Mereka untuk memenuhi pesanan berhutang sana-sini untuk bisa melayani terduga pelaku tersebut.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pihak catering yang menjalin kerjasama dengan Masjid Raya Sheikh Zayed semua berjalan baik.
Baca juga: Kisah Pilu 2 Katering Kena Prank Teman Kecil Kirim Takjil Hampir Rp 1 M ke Masjid Sheikh Zayed Solo
Kronologi Pelaku Lakukan Penipuan
Eko menipu teman dan mertuanya sendiri untuk menyediakan menu buka bersama di Masjid Zayed dengan menunjukkan pesan WhatsApp seolah-olah berkomunikasi dengan pimpinan masjid.
Hal ini disampaikan oleh Supodo. Saat itu, ia merasa yakin menantunya tersebut menjadi penghubung antara pihak masjid dengan catering-nya.
“Sering menunjukkan WA kayaknya dalam lingkungan situ entah berkaitan apa nggak, nggak tahu. Saya betul-betul mengirim dan bisa menyerahkan,” tuturnya.
Awalnya, terkait pembayaran pesanan, Eko menjanjikan bakal dilakukan tiap seminggu sekali.
Namun, ketika uang tak segera dibayarkan, pelaku berdalih ada kendala dari pendanaan masjid.
Supodo pun percaya dan tetap mengirimkan takjil ke masjid hingga bulan puasa berakhir.
“Otomatis pengajuan dari masjid. Saya sudah yakin karena sering keluar masuk masjid,” terangnya.
Sama seperti Supodo, Slamet Widodo juga tak mengira pesanannya tidak dibayar. Ia tidak curiga saat pembayaran terkendala.
“Saya tanya kok nggak cair. Ini ada masalah di TU, katanya. Uangnya transferan dari Arab atau mana habis."
"Ini suruh ngelanjutkan. Semaksimal mungkin saya usaha sampai selesai,” jelasnya.
Mereka rela berutang demi memenuhi pesanan tersebut, tetapi tak kunjung dibayarkan.
Keduanya sempat dikumpulkan di masjid dengan janji akan dilunasi pada Kamis (11/4/2024).
Namun, pelaku malah kabur ke Ngawi. Setelah dilakukan pencarian, Eko akhirnya ditemukan dan diamankan Polresta Solo
Pelaku kemudian mengakui semua ini hanyalah hasil rekayasanya belaka.
“E mengaku tidak ada dari Zayed. Juga tidak ada donatur,” tutur Slamet.
Gibran Rakabuming Raka Buka Suara
Orderan fiktif ini membuat penyedia layanan catering mengalami kerugian dengan total nilai hampir Rp 1 miliar.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut para penyedia layanan catering bahkan harus berutang untuk memenuhi pesanan tersebut.
“Modalnya pakai utang. Kalau tagihannya Rp 960 juta," terang dia.
"Tapi untuk mengadakan itu hutang-hutang,” tambahnya.
Ia menyebut terduga pelaku ingin bersedekah untuk makan sahur bersama di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo saat momen Ramadan 2024 lalu.
Dikatakan Gibran, ia menyerahkan pengusutan kasus ini ke pihak masjid.
“Itu udah diklarifikasi. Udah (dengar)," ucap dia di Balai Kota Solo, Jumat (19/4/2024).
"Itu nanti yang komunikasi biar Pak Munajat aja. Itu udah diberesin dari kemarin,” tambahnya.
Dikabarkan pelaku penipuan telah diamankan.
Bahkan, pelaku juga telah diserahkan ke pihak berwajib.
“Ya udah (diserahkan ke Polres) makanya itu udah diurus pengurus masjid. Udah lama itu,” jelas Gibran.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Terungkap Sosok Eko, Pelaku Order Fiktif 960 Juta, Korban yang Ditipunya adalah Mertua dan Teman
Detik-detik Aipda Ucok Tega Bantai Ibunya Hingga Tewas, Pukul Kepalanya 3X dengan Tabung Gas Melon |
![]() |
---|
FAKTA, Bisikan Gaib Ini Bikin ABG Tusuk Ayah dan Neneknya Hingga Tewas, Ibu Selamat Meski Terluka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ini 3 Tersangka Baru Kasus Suap Proyek Jalur Kereta Api |
![]() |
---|
IRONI Rohidin Mersyah, Dijuluki Gubernur Termiskin di Indonesia, Kini Kena OTT KPK, Segini Hartanya |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Rudapaksa Kakak Beradik di Purworejo, Polisi Telusuri TKP, Periksa 10 Terlapor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.