Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Ciri Khas Komplotan Perampok Spesialis Toko Emas yang Beraksi di Blora, Aksi Terakhir Keruk 150 Juta

Ia menyebut, setiap kali merampok selalu menggunakan senjata api untuk menakut-nakuti para korban

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Tiga tersangka komplotan toko emas asal Jatim dihadiahi timah panas oleh polisi. Dua tersangka Andut (duduk kiri) dan Gaguk (duduk belakang) merupakan pemain lama karena pernah melakukan kejahatan serupa di 2015. Mereka di depan polisi mengaku kapok di di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (24/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Pengakuan para perampok toko emas yang beraksi di Blora, Jawa Tengah.

Mereka punya ciri khas yakni dalam beraksi selalu membawa senjata api.

Setidaknya, itu yang terjadi dalam tiga kali perampokan.

Sementara itu mereka mengaku uang hasil rampokan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca juga: Supri dalam Kondisi Sadar saat Bunuh Ibu Kandung di Klego Boyolali, Polisi Gelar Rekonstruksi

Baca juga: Maling Motor Apes di Batang, Aksinya Kepergok hingga Babak Belur Tak Berdaya Dihajar Warga

Polda Jawa Tengah meringkus komplotan perampok spesialis toko emas asal Jawa Timur yang melakukan aksinya di Blora.

Ketiga tersangka yang ditangkap meliputi Andut Prasetyo (42), Gaguk S (29) dan Maruf Mudzikrom (27). 

Andut dan Gaguk keduanya warga Tulungagung sedangkan Maruf merupakan warga Karanggandu, Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur.

Komplotan ini dalam aksinya selalu menggunakan senjata api rakitan berpeluru gotri yang mereka beli secara online.

Selama beraksi di Jawa Tengah mereka telah menyasar dua toko emas di wilayah Blora

Aksi terakhirnya dilakukan di Toko Emas “MURNI”, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora,
Selasa (16/4/ 2024) sekira pukul 11.30 WIB. 

"Kami merampok toko emas tiga kali. Dua kali Blora meliputi Cepu dan Kedungtuban, satunya lagi toko emas di Bojonegoro Jawa Timur," jelas otak perampokan, Andi Prasetyo (42) saat di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (24/4/2024).

Ia menyebut, setiap kali merampok selalu menggunakan senjata api untuk menakut-nakuti para korban. 

Namun, ia tak pernah menembak para korban. 

"Selama rampok kami tidak pernah menembak, kami hanya teriak diam sambil todong senjata, lalu ambil emas," bebernya.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menunjukan senjata api yang digunakan para tersangka untuk merampok toko emas di di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (24/4/2024).
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menunjukan senjata api yang digunakan para tersangka untuk merampok toko emas di di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (24/4/2024). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Andi merupakan residivis kasus serupa di Trenggalek tahun 2015, tak heran dalam melancarkan aksinya selalu berhasil. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved