Berita Jateng
Juli Pastikan RI Jauh dari Krisis, BI Catat Indikator Ekonomi Indonesia Masih Kuat
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya mengatakan, kepastian itu terefleksikan dari sejumlah indikator ekonomi makro
“Kemungkinan adanya NPL pasti ada, sehingga BI juga harus memberikan relaksasi kredit jika ada debitur yang keberatan dan punya tendensi kreditnya macet,” katanya, pekan lalu.
Chief Economist PermataBank, Josua Pardede mengatakan, transmisi kenaikan suku bunga acuan BI tersebut diperkirakan akan terefleksi dengan kenaikan suku bunga pasar uang antar bank (PUAB). "Yang akan dilanjutkan dengan kenaikan suku bunga deposito dan suku bunga kredit," katanya.
Menurut dia, sektor-sektor yang akan terpengaruh kenaikan suku bunga acuan adalah entitas yang mengandalkan pembiayaan perbankan kepada konsumennya, seperti properti, kendaraan bermotor, multifinance.
"Meski demikian, penyesuaian suku bunga kredit, terutama bagi yang debitur menarik KPR, tentunya tidak akan terkena dampak, karena debitur masih dalam masa grace period atau fixed rate dalam 1-2 tahun pertama," ucapnya, kepada Kompas.com, Jumat (26/4).
Secara umum, Joshua menyebut, biaya dana (cost of fund) perbankan cenderung meningkat sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan BI tersebut. Meski demikian, transmisi suku bunga BI terhadap suku bunga kredit perbankan akan terdapat jeda waktu (time lag) sekitar 2 kuartal. Dengan demikian, kenaikan biaya dana perbankan cenderung akan mulai terjadi pada semester II/2024.
Sepanjang tahun ini, ia berujar, industri perbankan masih mengalami peningkatan total aset, terutama pertumbuhan kredit yang meningkat sekitar 12,4 persen secara tahunan pada Maret 2024. Sementara, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat 7,44 persen secara tahunan.
Peningkatan kinerja perbankan tersebut juga ditopang dengan kondisi likuiditas yang cenderung longgar, tercermin dari rasio alat likuid terhadap DPK pada kuartal I/2024 yang tercatat 27,18 persen, atau lebih tinggi dari ambang batas 10 persen.
"Oleh sebab itu, sekalipun kenaikan suku bunga acuan BI cenderung memiliki korelasi negatif dengan kinerja perbankan, sejalan dengan kenaikan cost of fund, tetapi kinerja beberapa emiten perbankan secara umum cenderung tetap positif, sejalan dengan profitabilitas yang solid," terangnya.
Joshua pun memprediksi pertumbuhan kredit perbankan tahun ini akan tetap berada di kisaran 10-12 persen. (Kompas.com/Rully R Ramli/Agustinus Rangga Respati/Tribunnews/Reynas Abdila)
Baca juga: Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024
Baca juga: Resmi, Timnas U-23 Indonesia Vs Irak di Perebutan Peringkat 3 Piala Asia: Masih Ada Asa ke Olimpiade
Baca juga: Status Bandara Internasional Dicabut, Bagaimana Penerbangan Umrah Langsung ke Jeddah?
Baca juga: Viral Lansia Mengemis Marah-Marah, Tetangga Ungkap Karakter Rosmini
KABAR TERBARU ARHAN PRATAMA: Segera Rampungkan S1 di Udinus, Ini Judul Proposalnya |
![]() |
---|
Sekda Jateng Sumarno Temui Petugas Irigasi Mengenakan Beskap Dan Membawa Mesin Pemotong Rumput |
![]() |
---|
2.640 Petugas Irigasi Demo Tuntut Pemprov Jateng Naikkan Statusnya Menjadi PPPK |
![]() |
---|
Ribuan Warga Hadiri Jateng Bersholawat, Ahmad Luthfi Doakan Warganya Makmur dan Tenteram |
![]() |
---|
Pariwisata Jateng Banjir Hotel dan Restoran, Ketua PHRI: Sektor Ini Punya Potensi Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.