Bisa Jadi Maskot di Kabupaten Semarang, Dibangun Terowongan Tol Bawen-Yogyakarta Tembus Bukit

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Proyek Tol Yogya-Bawen terus berjalan.

Satu di antaranya di Seksi V dan Seksi VI yang masuk di wilayah Kabupaten Semarang.

Pada proyek Seksi V di wilayah Ambarawa-Jambu, nantinya terdapat jalur tol di dalam bukit menggunakan terowongan.

Lokasi tepatnya berada di Desa Kuwarasan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Update Proyek Tol Semarang-Demak Baru 9,25 Persen, Diperkirakan Tersambung Penuh 2027

Baca juga: Daftar 39 Desa di Pati yang Bakal Dilintasi Jalan Tol Demak-Tuban, Tersebar di 9 Kecamatan

Kabag Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin mengatakan, jalur terowongan tersebut direncanakan sepanjang sekira 800 meter hingga 1 kilometer.

Hadirnya terowongan pada jalur tol ini merupakan proyek infrastruktur baru yang bisa dilalui di Kabupaten Semarang.

“Sehingga mudah-mudahan bisa menjadi maskot baru,” kata Zaenal Arifin melalui Tribunjateng.com, Minggu (5/5/2024).

Menurut dia, terowongan dibangun lantaran melihat kondisi perbukitan di kawasan Jambu yang cukup tinggi.

Jika pembangunannya membelah bukit, diperkirakan biayanya akan lebih mahal dan risiko yang ditimbulkan lebih besar.

“Karena bentuk bukitnya seperti itu, kalau dikeruk nanti seperti yang di dekat Exit Tol Ungaran."

"Pengerjaannya akan dibor menembus bukit,” imbuh dia.

Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, proses pembebasan pada pengerjaan Seksi V bisa terus berjalan dan segera selesai.

Baca juga: Rencana Pembangunan Tol Jogja-Cilacap, 41 Desa Kabupaten Purworejo Bakal Terdampak

Baca juga: Apa Kabar Proyek Tol Demak-Tuban? Diproyeksikan Bakal Lintasi 39 Desa di Pati

Pembebasan lahan saat ini masih berada di wilayah Ngampin, Ambarawa dan sebagian wilayah di Bawen.

Diberitakan beberapa waktu sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono menegaskan, pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta tidak akan mengepras bukit.

“Pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta, kami tidak ingin mengepras bukit lagi seperti Tol Semarang-Solo."