Darurat Prostitusi Online di Bali, Dua Pekerja Seks Tewas di Tangan Pelanggan Dalam Semalam

TRIBUNJATENG.COM - Darurat prostitusi online di Bali menyebabkan dua orang pekerja seks meninggal dunia dalam semalam.

Keduanya mengalami nasib yang sama, tewas dibunuh pelanggannya.

Prostitusi online yang tak terlokalisir membuat pengawasan menjadi semakin lemah.

Akibatnya pada Jumat (3/5/2024) di Bali dua orang pekerja seks meregang nyawa setelah dibunuh pelanggannya.

Baca juga: Pengakuan Mucikari Prostitusi Online MiChat di Purwokerto, Gadis 22 Tahun Dijual Rp 150 Ribu

Baca juga: Detik-detik Mucikari Prostitusi Online Diringkus Polisi Saat Mengantar Wanita Open BO di Hotel

Kasus pertama adalah pembunuhan RA (23), pekerja seks asal Bogor yang tewas dibunuh pelangganya yang benama Amrin Al Rasyif (20), warga Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Mayat RA ditemukan dalam koper di Jembatan Panjang, Jimbaran, Badung, Bali.

Kasus kedua adalah pembunuhan F (46), pekerja seks asal Kabupaten Jember oleh Anjas Purnama (23).

Korban tewas dibunuh dengan cara dianiaya dan lehernya dijerat dengan kabel catok rambut di kos korban yang berada di Jalan Raya Pemogan, Gang Taman, Denpasar.

Dua kasus pembunuhan itu kini telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Pembunuhan RA berawal saat pelaku Amrin melakukan transaksi seksual melalui aplikasi.

Disepakati biaya yang harus dibayar oleh Amrin adalah Rp 500.000.

Beberapa menit, RA yang baru tiga hari di Bali menuju tempat kejadian perkara yakni rumah kos pelaku pada Jumat (3/5/2024).

Pelaku dan korban pun melakukan hubungan badan.

Setelah itu pelaku membayar korban Rp 500.000 sesuai kesepakatan.

Namun korban meminta bayaran lebih hingga mencapai Rp 1 juta.