ITS PKU Muhammadiyah Solo Gelar Aksi Damai Bela Palestina, Kutuk Keras Negara yang Mendukung Israel

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Ratusan mahasiswa ITS PKU Muhammadiyah Solo lakukan Aksi Damai Bela Palestina di bundaran Gladag Kota Solo, Selasa (7/5/2024).

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, para mahasiswa tersebut mulai memadati bundaran Gladag pukul 09.30 WIB. Lantas aksi dimulai pukul 10.00 WIB.

Sejumlah personil gabungan juga dikerahkan untuk mengamankan dan mengawal aksi tersebut. Aparat kepolisian tampak mengatur lalulintas agar tetap lancar.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa berorasi hingga berpuisi.

Baca juga: Ikuti Lomba Foto Baliho Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudaryono, dan Menangkan Hadiah Menarik

Sementara, Rektor ITS PKU Muhammadiyah Weni Hastuti menyampaikan 10 point dalam orasinya.

Salah satu point yang disampaikan ialah mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Sekian itu juga mengutuk keras negara-negara yang mendukung aksi atau serangan ke Palestina diantaranya Amerika, Prancis, Inggris, Jerman.

"Ada 10 sikap yang kami sampaikan, salah satunya mengutuk keras negara-negara yang mendukung aksi atau serangan ke Palestina salah satunya Amerika, Prancis, Inggris, Jerman," kata Weni usai berorasi.

Selain mengutuk negara tersebut ia juga meminta agar membatasi ataupun mengkonsumsi produk yang dihasilkan dari negara-negara tersebut.

"Otomatis itu berdampak pada produk yang dihasilkan dari negara tersebut, sepanjang kita masih bisa untuk membatasi ataupun mengkonsumsi produk-produk dari negara yang mendukung agresi militer Israel itu," imbuh dia.

Weni menyampaikan aksi ini diikuti 500an orang, mulai dari mahasiswa, civitas akademik baik itu dosen dan tenaga kependidikan. Ia menambahkan aksi ini diikuti 172 perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah seluruh Indonesia.

"Ini merupakan instruksi dari forum Rektor perguruan Muhammadiyah Aisyah, hari ini 172 perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyah seluruh Indonesia menggelar aksi bela Palestina yang diselenggarakan serentak di seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah di wilayah masing-masing," kata Weni.

Wakil Rektor 3, ITS PKU Muhammadiyah, Solo Suyanto menambahkan aksi ini tentu dalam rangka menegakkan hak asasi manusia sekaligus kepedulian dari insan akademik terhadap kezaliman di tanah suci Palestina.

Selain seruan moral, Suyanto mengatakan aksi ini juga menjadi seruan politik supaya PBB mendengar dan melek agar segera menghentikan penindasan terhadap warga Palestina.

"Kita berharap dan mendesak agar pemerintah terus berupaya melakukan lobi-lobi politik, demokrasi politik untuk segera dapat menyelesaikan problem di tanah suci Palestina," tegas dia. (uti)