Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Haji 2024

Kisah Haru Bahagia Nenek Hasinah, Berangkat Haji Hasil Tabungan 12 Tahun, Keseharian Cuma Guru Ngaji

Nenek Hasinah, seorang guru ngaji asal Baubau, Sulawesi Tenggara ini bakal berangkat haji dari hasil menabung selama 12 tahun.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI KOMPAS.COM
Sosok Hasinah 71 tahun, guru ngaji di Baubau Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNJATENG.COM, BAUBAU - Kisah haru bercampur bahagia dialami oleh Hasinah, yang kesehariannya sebagai guru ngaji di kampungnya.

Pada tahun ini, dia memperoleh panggilan untuk menjalani ibadah haji, hasil menabung sejak 2012.

Uang yang dipakainya untuk mendaftar adalah sebagian hasil iuran pada santrinya.

Baca juga: Mengenal Sosok Luqman Penjual Bakso Bakar di Solo Berangkat Haji Tahun Ini, Baru Berusia 35 Tahun

Baca juga: Pemkab Tegal Alokasikan Anggaran Rp 3,3 Miliar untuk Operasioal Penyelenggaraan Haji 2024

Seorang guru ngaji asal Baubau, Sulawesi Tenggara bakal berangkat haji pada tahun ini.

Sosok guru ngaji tersebut adalah Hasinah (71) yang tinggal di rumah panggung sederhana, terbuat dari kayu di Jalan Anoa, Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.  

Siapa sangka dari aktivitasnya sebagai guru mengaji ini mampu mengantarkan nenek bernama Hasinah ini untuk berangkat haji.

Bahkan sebelumnya Hasinah juga pernah umrah pada 2019.  

Hasinah menuturkan, dia telah menjadi seorang guru mengaji pada 1974 dan tidak membebankan biaya sepeserpun kepada anak-anak di sekitar rumahnya. 

Kehidupannya yang kurang mampu dan tidak punya pekerjaan lain sehingga para murid yang mengaji membawakan uang untuk biaya lampu dan air. 

“Tahun ini saya naik haji."

"Perasaan saya senang sekali karena saya pikir, saya ini tidak pergi mencari ke mana-mana, hanya mengaji."

"Tapi Alhamdulillah terkumpul juga uang (naik haji),” kata Hasinah seperti dilansir dari Tribunjateng.com, Kamis (9/5/2024). 

“Katanya disuruh orangtua untuk bantu harga lampu dan harga air."

"Di situ saya beritahu, kalau begitu bayar saja Rp 10.000 satu bulan."

"Itu pun setelah beberapa tahun baru diadakan iuran mengaji,” ujarnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved