Berita Karanganyar
Tim Satgas Pangan Cek Program Pompanisasi di Karanganyar, Sekaligus Serap Aspirasi Petani
Tim Satgas Pangan Kementan RI melakukan pengecekan program pompanisasi dan menyerap aspirasi dari petani di Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (11/5/202
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Tim Satgas Pangan Kementan RI melakukan pengecekan program pompanisasi dan menyerap aspirasi dari petani di Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (11/5/2024).
Dari pantauan Tribunjateng.com, tim yang dipimpin oleh Kepala Satgas Pangan, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani berbincang dengan sejumlah petani di Aula Kelurahan Tegalgede Kecamatan Karanganyar sebelum meninjau ke area persawahan.
Dalam kunjungan tersebut, tim didampingi Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesaroh, Camat Karanganyar, Sutarmo serta perwakilan Kelompok Tani Makarti Tani.
Adapun tinjauan tm tersebut dilakukan dalam rangka memantau pelaksanaan program pompanisasi dari Kementan RI. Kabupaten Karanganyar sebelumnya telah menerima bantuan sejumlah 41 unit pompa air dalam program tersebut.
Kepala Satgas Pangan, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, pengecekan kali ini dilakukan untuk memastikan apakah program pompanisasi telah berjalan di wilayah Kabupaten Karanganyar.
"Kenapa ada program pompanisasi, karena bulan Juni, Juli, Agustus dan September memasuki kemarau. Adanya program itu untuk mengantisipasi petani kesulitan air," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu siang.
Menurutnya dengan adanya program pompanisasi tersebut dapat membantu para petani untuk mendapatkan air untuk mendukung aktivitas pertanian saat musim kemarau serta menjaga ketahanan pangan nasional.
"Kalau irigasi butuh waktunya lama, nggak mungkin 1-2 bulan jadi. Oleh karena diadakan program pompanisasi," terangnya.
Selain mengecek program pompanisasi, pihaknya juga menampung aspirasi para petani. Dalam kesempatan tersebut ada seorang petani, Poniman mengeluhkan mahalnya pupuk. Terkait hal tersebut, pihaknya akan menanyakan ke pihak terkait dan menjadi bahan diskusi di tingkat pusat.
Petani, Poniman mengeluhkan soal mahalnya pupuk. Pasalnya setiap menebus pupuk subsidi ke pengecer, lanjutnya, juga harus membeli pupuk non-subsidi. Selain pupuk, dia juga berharap adanya bantuan sumur dalam untuk mendukung aktivitas pertanian.
"Di sisi, Tegalgede belum ada sumur dalam. Jadi kalau ada sumur dalam nanti bisa membantu petani saat masa tanam ketiga," tuturnya. (Ais).
Baca juga: PCNU Kendal Dapat Hibah 8 M dari Pemkab untuk Bangun Rumah Sakit
Baca juga: 70 Atlet dan Official Team UIN Saizu Purwokerto Ikuti Pembinaan di Hotel Owabong
Baca juga: Hasil Quaifikasi MotoGP Perancis 2024: Jorge Martin Dibuntuti Bagnaia, Bagaimana Nasib Marquez?
Baca juga: Ingin Kembalikan Fungsi Hutan, Petani Hutan di Blora Lakukan Penanaman 1.000 Pohon
Baca juga: Semangat Kartini Dalam Diskusi Ekonomi Kreatif di Jepara: Meneruskan Warisan Emansipasi Wanita
Pesangon Rp 70 Juta Cuma Ditawar Rp 17 Juta, Pekerja Karanganyar Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Apel Kesiapsiagaan di Karanganyar, Antisipasi Potensi Karhutla |
![]() |
---|
Layanan Cek Kesehatan Gratis Karanganyar Terganjal Keterbatasan Alat dan Bahan Medis |
![]() |
---|
Korupsi di Karanganyar: Nasib Penyewa Kios Setelah Bangunan di Tanah Bengkok Desa Disita Kejaksaan |
![]() |
---|
Lahan Rencana Relokasi TPS Jetis Karanganyar Ternyata Masuk Zona Hijau, DLH: Prosesnya Panjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.