Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Musim Depan, PSIS Semarang Ingin Bermarkas di Stadion Wujil Ungaran

PSIS Semarang berencana mencari stadion alternatif jelang mengarungi kompetisi Liga 1 2024/2025.

|

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PSIS Semarang berencana mencari stadion alternatif jelang mengarungi kompetisi Liga 1 2024/2025.

Pasalnya, markas utama PSIS saat ini, Stadion Jatidiri masih dalam proses renovasi oleh Kementrian PUPR.

Bahkan, stadion yang akan turun kapasitasnya menjadi 18.000 kursi penonton itu ditarget baru rampung Oktober mendatang.

Baca juga: PSIS Cari Alternatif Homebase di Semarang, Dilema Tim Musafir Seiring Renovasi Stadion Jatidiri

Sementara menurut rumor yang beredar, Liga 1 musim depan akan mulai bergulir pada Agustus 2024.

Artinya, PSIS masih harus menjadi tim musafir selama Stadion Jatidiri belum dapat digunakan.

Potret Stadion Wujil yang berlokasi di kompleks GOR Pandanaran 2
Potret Stadion Wujil yang berlokasi di kompleks GOR Pandanaran, Kabupaten Semarang.

Musim lalu, PSIS saat tak bisa menggunakan Stadion Jatidiri memakai Stadion Moch Soebroto Magelang.

Terkait status tim musafir ini, persoalan home base disebut-sebut sebagai faktor PSIS gagal bertahan di posisi empat besar atau zona championship series.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan pihaknya memiliki wacana untuk menambah stadion alternatif.

Selain Stadion Moch Soebroto, PSIS memiliki wacana menggunakan Stadion Undip di Tembalang, dan Stadion Wujil yang berada di kompleks GOR Pandanaran Kabupaten Semarang.

Bahkan, Yoyok dalam media sosialnya sempat membuat konten mengunjungi dua stadion itu beberapa waktu lalu.

Untuk homebase ketika menghadapi tim yang punya basis suporter besar, PSIS rencananya tetap menggunakan Stadion Moch Soebroto Magelang.

''Kami akan fokus dulu mencari stadion sebagai kandang PSIS. Stadion Moch Soebroto masih menjadi alternatif bagi kami," kata Yoyok.

"Alternatif stadion lain (Stadion Undip dan Stadion Wujil) kami gunakan ketika menghadapi klub dengan suporter yang minimal,'' beber Yoyok.

Diakuinya, permasalahan home base ini sangat mempengaruhi performa tim pada putaran kedua Liga 1 musim 2023-2024. 

Baca juga: Mbak Ita Minta PPKL Stadion Diponegoro Semarang Jaga Lingkungan, Pastikan Beri Akses Alat Kebersihan

Ketika harus pindah ke Kota Magelang, kondisi tersebut sangat mempengaruhi kondisi tim dan manajemen.

''Salah satu persoalan adalah tidak adanya pemasukan maksimal dari tiket. Sebab, penonton yang menyaksikan jauh berkurang. Jika ingin mendukung, suporter harus menempuh perjalanan yang jauh dan membutuhkan biaya ekstra. Ditambah biaya tiket masuk stadion. Karena itu, kami berusaha mencari home base di Kota Semarang,'' tandas Yoyok. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved