Kecelakaan Maut
Asal Usul Tanjakan Emen Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata Siswa SMK Lingga Kencana Depok
Asal usul tanjakan emen lokasi kecelakaan maut bus pariwisata PO Trans Putera Fajar kembali jadi perbincangan.
TRIBUNJATENG.COM - Asal usul tanjakan emen lokasi kecelakaan maut bus pariwisata PO Trans Putera Fajar kembali jadi perbincangan.
Tanjakan itu memang terkenal angker dan sering terjadi kecelakaan maut yang memakan banyak korban jiwa.
Terbaru bus PO Trans Putera Fajar mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) petang .
Baca juga: Janji Dimas Aditya, Korban Tewas Kecelakaan SMK Lingga Kencana: Sudah Lulus, Besok Aku Mau Kerja
Baca juga: Korban Rombongan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Sempat Live TikTok: Bentar Gaes, Gue Kecelakaan

Bus tersebut mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok.
Imbas kecelakaan maut tersebut, 11 orang meninggal dunia, terdiri dari 9 siswa, satu guru, dan satu warga Subang.
Kecelakaan maut terjadi di jalur antara Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, persis di dekat lokasi wisata Ciater yang lebih dikenal dengan nama Tanjakan Emen.
Tanjakan Emen mitosnya memang terkenal angker dan sering terjadi kecelakaan maut di sana.
Kini pilu kecelakaan maut bus SMK Depok, mitos Tanjakan Emen kembali ramai jadi perbicnangan.
Berikut empat fakta tentang Tanjakan Emen.
Asal Usul Tanjakan Emen
Asal usul nama Tanjakan Emen pun sudah diperbincangkan sejak lama oleh warga.
Ada beberapa versi soal asal-usul nama Tanjakan Emen ini.
Dikutip dari kotasuban.com, nama Emen diambil dari seorang nama kernet bus yang tewas karena kecelakaan yang terjadi sekitar tahun 1969.
Saat itu, bus bernama Bus Bunga mengalami mogok di tanjakan tersebut.
Ada juga kisah bahwa dulu Emen adalah seorang sopir oplet Subang – Bandung.
Nahas bagi Emen ketika itu tahun 1964 oplet yang dikendarainya kecelakaan dan terbakar.
Banyak orang mengatakan Emen tewas di tempat kejadian, dan sejak saat itu semakin sering terjadi kecelakaan di sana.
Berdasarkan hasil penelusuran hingga ke keluarga Emen dapat diketahui ternyata versi yang terakhir yang mendekati kebenaran.
Wahyu, pria yang mengaku anak dari Emen membenarkan peristiwa itu, namun ia menepis berbagai kejadian kecelakaan yang terjadi di sana diakibatkan oleh arwah Emen yang gentayangan.
“Lagi pula waktu itu bapak saya tidak meninggal di sana, tapi di Rumah Sakit Ranca Badak,” ujar Wahyu yang juga berprofesi sebagai sopir angkot di daerah Lembang.
Waktu itu saya berusia kira-kira 8 tahun. Bapak saya memang sopir oplet Subang – Bandung, ketika itu kemungkinan remnya blong, kemudian opletnya nabrak tebing, terbalik kemudian terbakar. Seingat saya cuma 2 orang yang selamat waktu itu,” lanjutnya.
Setelah wafat di Rumah Sakit kemudian jenazah Emen dimakamkan di pemakaman umum di daerah Jayagiri, Lembang.
Di balik mitos yang berseliweran itu, kenyataannya kalau kondisi Tanjakan Emen memang rawan terjadi kecelakaan.
Kondisi tanjakan emen sepanjang 2-3 km ini sangatlah ekstrim, memiliki kemiringan 40-50 derajat dan memiliki tikungan – tikungan tajam, hal ini tentunya akan menyulitkan bagi yang kurang piawai memegang kemudi.
Untuk itu, sebaiknya setiap pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati dan jangan lupa berdoa di sepanjang perjalanan.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan banyak pengendara yang percaya dengan melempar koin, rokok atau menyalakan klakson maka mereka akan terhindar dari bahaya saat melewati tanjakan Emen. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 4 Fakta Tanjakan Emen, Jalur Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana Depok, Mitosnya Terkenal Angker,
Detik-detik Kecelakaan Maut Tabrak Lari di Jalur Jogja - Wates, Mobil Kabur Setelah Tabrak Daniel |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut di Karanganyar, Yamaha RX Spesial Pelat K Tabrak Truk Putar Balik |
![]() |
---|
Dimas Hindari Mobil Terguling, Kecelakaan D Cab Tabrak Motor dan Rumah Tewaskan 1 Orang di Klaten |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Tol Cipularang, 2 Orang Tewas |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut Truk Paket di Jalan Tol Pekalongan, Diduga Karena Micro Sleep |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.