Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Pro Kontra Study Tour, Disdikbud Batang Tegaskan Tak Larang Tapi Tekankan Pentingnya Kelayakan Bus 

Peristiwa kecelakaan bus Putera Fajar yang membawa rombongan siswa study tour menjadi keprihatinan semua pihak.

Penulis: dina indriani | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
Plt Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro S 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Kecelakaan bus Putera Fajar yang membawa rombongan siswa study tour menjadi keprihatinan semua pihak.

Menyikapi peristiwa nahas itu, berbagai daerah pun mengevaluasi kegiatan study tour.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang (Disdikbud) Kabupaten Batang tidak melarang sekolah di bawah naungannya untuk studi tur. 

"Tidak melarang, tapi tetap mengimbau lebih hati-hati," tutur Plt Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Buntut Kecelakaan Bus di Subang, Disdik Kota Semarang Perketat SOP Study Tour

Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Sikapi Pro Kontra Larangan Study Tour: Bukan Hal Wajib Bagi Siswa

Bambang menyebut meski tidak ada kebijakan khusus terkait study tour, pihaknya meminta kepada pihak sekolah, jika hendak studi tur, studi komparasi atau studi banding, harus memilih agen tur yang bisa dipercaya.

Tidak hanya itu, Bambang juga meminta pihak sekolah turut andil mengecek dan memantau kondisi bus.

"Kalau perlu pihak sekolah juga mengecek kondisi bus, lihat tahun pembuatannya jika tidak meyakinkan, dan kalau perlu lihat STNKnya," tegasnya.

Bambang menyebut sebaiknya para siswa mengunjungi sejumlah objek wisata di Kabupaten Batang terlebih dahulu agar paham.

Sehingga ketika studi ke luar kota bisa bercerita dengan masyarakat di tujuan.

"Sebenarnya study tour itu bukanlah sebuah kewajiban, kebijakan sekolah itu harus dirembug dengan baik dengan pihak orangtua," tandasnya.

Pengusaha bus pariwisata asal Kabupaten Batang, Fauzi Fallas turut menanggapi kecelakaan rombongan siswa Studi Tur di Subang.

Sebagai pengusaha bus, ia mengatakan selalu mengontrol kondisi armadanya.

Bahkan pihaknya selalu mengganti armada tiap 5 hingga 7 tahun. 

"Saya berharap para pengusaha melakukan kontrol kendaraaan, untuk kendaraan yang agak tua harus melelakukan penggantian sparepart,"pungkasnya.(din)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved