Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

"Siapa yang peduli. Satu kelompok garis keras mati, yang lain mengambil alih dan penderitaan kami terus berlanjut."

AP PHOTO/EBRAHIM NOROOZI
Presiden Iran Ebrahim Raisi 

Iran tidak pernah mengakui adanya eksekusi massal, Amnesty International mengatakan 5.000 warga Iran, atau mungkin lebih, dieksekusi pada dekade pertama setelah revolusi.

"Saya mengucapkan selamat kepada keluarga korban eksekusi tersebut," kata pengguna internet Soran Mansournia dalam forum online yang memperdebatkan warisan kematian Raisi.

Namun, Narges, pengguna lain, menyesali Raisi yang meninggal sebagai "kematian syahid".

Banyak warga Iran yang memperkirakan kematian Raisi tidak akan berdampak besar terhadap pemerintahan negaranya, karena pemerintah kemungkinan besar akan menggantikannya dengan tokoh lain yang memiliki pandangan garis keras serupa.

"Siapa yang peduli.

Satu kelompok garis keras mati, yang lain mengambil alih dan penderitaan kami terus berlanjut," kata Reza (47), seorang penjaga toko di kota gurun tengah Yazd yang tidak menyebutkan nama lengkapnya karena takut akan pembalasan.

"Kami terlalu sibuk dengan masalah ekonomi dan sosial sehingga tidak perlu khawatir dengan berita seperti itu," ungkap dia. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung"

Baca juga: Helikopter Kepresidenan Iran Alami Kecelakaan, Cuaca Buruk Hambat Upaya Penyelamatan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved