Berita Semarang
Siapapun Dilarang Merokok dan Bawa Korek Api di Areal TPA Jatibarang Semarang
Semua aktivitas di TPA Jatibarang Semarang saat ini diperketat seperti larangan merokok dan membawa korek api.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Memasuki musim kemarau, Pemkot Semarang mengeluarkan surat edaran pengetatan akses di TPA Jatibarang.
Berkaca pada peristiwa kebakaran di tahun lalu, bakal ada petugas yang ditempatkan khusus untuk melakukan sweeping secara ketat di jalur akses masuk dan keluar TPA Jatibarang Semarang.
Salah satu aktivitas yang dilarang adalah merokok di areal TPA Jatibarang.
Yang masuk lokasi pun dilarang membawa korek api.
Baca juga: Inilah Sosok Sururi Pejuang Mangrove Semarang, Peroleh Penghargaan Kalpataru 2024
Baca juga: Sadisnya Pelaku Pembuang Bayi di Depan Kantor PNM Semarang, Dimasukkan Plastik Dicampur sampah
Akses masuk keluar TPA Jatibarang Semarang diperketat setelah memasuki musim kemarau.
Seperti diketahui, BMKG menyebut Kota Semarang sudah memasuki musim kemarau pada Mei 2024.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, semua aktivitas di TPA Jatibarang saat ini diperketat seperti larangan merokok dan membawa korek api.
"Kami sudah menyampaikan ada SOP bahwa yang masuk tidak boleh bawa rokok dan korek api."
"Hingga saat ini terus berlangsung sweeping dan ketat," jelas Ita, sapaan akrabnya seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Dia menjelaskan, aturan tersebut diberlakukan TPA Jatibarang Semarang setelah peristiwa kebakaran tahun lalu.

Baca juga: Libur Panjang 23-26 Mei 2024, Bank BSI Region Office VII Semarang Tetap Buka
Baca juga: Implementasikan Program Pemkot ke Sekolah, SMPN 22 Semarang Raih Juara 1 AIA Healthiest School
Selain itu, sebagai upaya jangka panjang, pihaknya juga akan memasifkan upaya penanaman pohon di seluruh kelurahan yang ada di Kota Semarang.
"Bibit pohon yang akan ditanam yaitu jenis tanaman produktif seperti alpukat, rambutan, dan pepaya," terang Mbak Ita.
Termasuk pula akan mengadakan lomba program kampung iklim (proklim).
Menurutnya, lomba itu akan memancing masyarakat beramai-ramai membuat kampungnya ijo royo-royo.
"Mengadakan kampung hebat adalah lomba yang mengangkat isu proklim," paparnya.
Melalui lomba tersebut masyarakat akan beramai-ramai menyulap kampungnya sesuai ketentuan mengurangi perubahan iklim.
"Sehingga untuk menanam kaitannya juga ada ketahanan pangan.
Jadi urban farming ini penting banget, mengingat misalnya kelangkaan sayuran akan berdampak pada kenaikan harga bisa diantisipasi," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api"
Baca juga: Butuh 4 Tahun Arjo Warga Sukoharjo Sulap Mitsubishi Eterna Jadi Lamborghini, Agustus Siap Dijual
Baca juga: Mobil Lamborghini Karya Warga Sukoharjo Siap Dipasarkan, Rencana Dijual Rp 250 Juta
Baca juga: Rumah Warga Genjahan Blora Dilahap Si Jago Merah, Sumber Api dari Bediang Ternak
Baca juga: RSI PKU Muhammadiyah Tegal Raih Penghargaan Taat Pajak
Semarang
Pemkot Semarang
TPA Jatibarang
BMKG
Musim Kemarau
Kemarau di Kota Semarang
Hevearita Gunaryanti Rahayu
Program Kampung Iklim
urban farming
Jalan Terjal Mbah Surati, Nenek 80 Tahun Berjuang Membuka Warkah Yang Ditolak BPN |
![]() |
---|
Pemerintah Bergerak Cepat, Akses Jalan Gisikdrono Kembali Dibuka Pasca Rumah Roboh |
![]() |
---|
2 Saksi Tegaskan 5 Terdakwa Tidak Lakukan Kericuhan saat Aksi May Day Semarang |
![]() |
---|
Tiga Bencana Berbeda Terjadi di Kota Semarang, Ini Upaya Penanganan Pemkot |
![]() |
---|
Sosok Tecky Afifah Santy Dosen Poltekkes Semarang yang Sempat Terjebak Kerusuhan di Nepal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.