Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pegi Baru Menengok Jika Dipanggil Robi, Baru 5 Hari Ngontrak di Bandung Sebelum Ditangkap

Alasan Pegi Setiawan dipanggil Robi pernah diungkapkan ayahnya yakni Rudi. Berikut kesaksian para tetangga

Editor: muslimah
Istimewa
TAMPANG Perong DPO Kasus Pembunuhan Vina Ditangkap, Hampir 8 Tahun Buron, Motif Kesal Cinta Ditolak. 

TRIBUNJATENG.COM - Alasan Pegi Setiawan dipanggil Robi pernah diungkapkan ayahnya yakni Rudi.

Saat kecil, Pegi baru menengok jika dipanggil Robi.

Kini sosok Pegi tengah jadi pusat perhatian terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya, Eky.

Kasus delapan tahun lalu yang kembali ramai setelah diangkat ke layar lebar.

Setelah ramai itulah, Pegi akhirnya ditangkap polisi.

Selama ini ia menjadi buron bersama tiga pelaku lain.  Seementara delapan lainnya sudah dipenjara.

Baca juga: Pegi Duduk di Lantai Tangan Terikat, Tampang Lesu, Siap Blak-blakan Soal Pembunuhan Vina Cirebon?

Baca juga: Gilang Sengaja Menunggu 2 Tahun Untuk Tuntaskan Dendam, Ini Pengakuan Penusuk Imam Masjid saat Subuh

Tampang Lesu Pegi Setiawan DPO Pembunuhan Vina Cirebon saat Ditangkap, Tangan Dipasang Kabel Ties
Tampang Lesu Pegi Setiawan DPO Pembunuhan Vina Cirebon saat Ditangkap, Tangan Dipasang Kabel Ties (Instagram/burhan.420)

Penangkapan Pegi alias Perong oleh Polda Jawa Barat beberapa waktu lalu, membuat warga tempat Pegi mengontrak kaget. 

Hal ini diungkapkan oleh Ikin Sodikin (25), Ketua RW di Katapang, Kabupaten Bandung, tempat Pegi dan ayahnya, Saprudi (51) ngontrak.

Ikin mengatakan bahwa Rudi, begitu Saprudi biasa disapa, sudah sepuluh tahun lebih tinggal di kontrakan yang ada di Katapang Kabupaten Bandung.

Sedangkan Pegi baru lima hari mengontrak di tempat yang sama.

Meski begitu, Pegi sudah sering datang ke tempat kontrakan itu untuk mengunjungi ayahnya.

Ikin Sodikin mengatakan, ia dan warganya selama ini mengenal Pegi dengan nama Robi.

"Pak Rudi hanya bisa pasrah saat anaknya ditangkap," ujar Ikin saat ditemui, di kediamannya, Jumat (24/5/2024).

Menurut Ikin, saat kontrakan Pegi digeledah, ayah Pegi sedang bekerja di salah satu restoran di Kota Bandung.

Ikin mengaku sempat meminta izin kepada ayah Pegi untuk membolehkan polisi menggeledah kontrakan Pegi.

"Saya bilang ada polisi mau geledah supaya kasusnya cepat beres, dan dia [ayah Pegi] mempersilakannya," kata Ikin.

Kepadanya, ujar Ikin, ayah Pegi mengaku tak menyangka anaknya ditangkap.

"Tapi, jangankan dia, saya juga tak menyangka ini terjadi," ujarnya.

Sementara itu, Ise Iskandar (45), pemilik rumah kontrakan yang dikontrak Pegi, mengatakan sejauh yang ia ketahui, Pegi adalah pemuda yang baik.

Tak terlihat seperti anak geng motor.

Selama ini, ujar Ise, ia dan warga di sekitar tempat tinggalnya mengenal Pegi dengan nama Robi.

"Namun, nama di KTP-nya kalau tidak salah memang Pegi Setiawan. Kalau kata orang tuanya, memang dari sejak kecil sudah dipanggil Robi.

Katanya dulu saat kecil saat dipanggil Pegi tak ngejawab aja, pas dipanggil Robi baru nyahut," ujarnya.

Ise mengaku benar-benar tak menyangka Pegi bisa disangka terlibat kasus pembunuhan Vina.

Sebab, selama ini, ia tak melihat adanya gelagat bahwa Pegi sedang bersembunyi atau kabur.

"Jadi biasa aja kerja, pulang ke sini, bahkan secara kasat mata terlihat orang baik, ia sering ke masjid. Orang-orang yang suka ke masjid pasti tahu sama Robi,"

"Bahkan saat di belakang ada pohon tumbang, ikut membereskan. Padahal, saat itu ada polisi, tapi dia biasa aja. Kan mungkin kalau yang punya salah, pasti diam-diam pergi atau kabur," ujar Ise.

Kontrakan yang ditempati Pegi, ujar Ise, juga merupakan kontrakan biasa, tidak tersembunyi. Gerbang kontrakan berada di sisi jalan desa yang ramai dilewati masyarakat.

Dari jalan desa hingga ke kontrakan atau kosan yang ditempati Pegi sekitar 30 meter, hanya terhalang oleh satu rumah dan di depannya digunakan parkiran.

Kontrakan yang terdiri dar i30 kamar tersebut juga terbilang ramai. (TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved