Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Haji 2024

Inilah Sosok Iskan Engsan Kuli Angkut Kudus yang Berjuang Agar Bisa Naik Haji, Istri dan Anak Ikut

Kuli angkut naik haji, Iskan Engsan (61) bisa berangkat haji pada tahun ini 2024 bersama dengan istrinya Muntaham Rukam

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Rezanda Akbar
Keseharian Iskan Engsan (61) saat bekerja mengangkut genting untuk memenuhi kebutuhannya dan menabung agar bisa beribadah haji. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kuli angkut naik haji, Iskan Engsan (61) bisa berangkat haji pada tahun ini 2024 bersama dengan istrinya Muntaham Rukam (58) dan anak pertamanya meski badal haji. 


Pria yang bertempat tinggal di Desa Ngembalkulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus itu, menjadi kuli angkut barang sejak tahun 90-an hanya bermodalkan tenanganya, pria ramah itu menjual jasanya kepada siapapun yang membutuhkan. 


"Waktu tahun 90-an itu sudah jadi kuli angkut, ya apa saja batu, genting, kayu itu dibayar seadanya gitu terus saya tabung sampai punya mobil angkut sendiri," ujar Iskan Engsan kepada tribunjateng, Sabtu (25/5/2024). 


Hingga akhirnya pada tahun 2001 Iskan Engsan mampu membeli mobil angkutannya sendiri dan dia gunakan untuk bekerja sehari-sehari. 


Bermodalkan mobil tua itu, Iskan mulai merintis usahanya, mulai dari kuli panggul, kuli angkut dan mengarit rumput untuk mengumpulkan pakan ternak, dan memproduksi genting telah dia lalui. 


Mulai saat itu, Iskan mampu sudah berniat untuk berangkat haji, pada tahun 2012 Iskan mulai mengalokasikan sebagian uang pendapatannya untuk berangkat ke tanah suci. 


Iskan sempat mengaku berat saat mulai merintis tabungan berangkat hajinya, yang pada awalnya tak bisa konsisten dalam menabung. 


Namun lantaran keinginanya yang menggelegak dia rela untuk bekerja keras dan terus rutin nabung sedikit demi sedikit di kaleng bekas kue kering. 


"Ya misal itu sehari dapat Rp50ribu, yang Rp20ribu memang saya tabung untuk haji dan sisanya untuk kebutuhan rumah. Tapi terkadang ga mesti, sehari ntah nabung Rp5ribu atau Rp10ribu yang penting nabung," ucap Iskan. 


Saat mengingat perjuangannya untuk bisa berangkat haji, mata Iskan mulai berkaca-kaca lantaran pencapaiannya saat ini sudah bisa diraihnya. 


Tidak hanya menabung saja, usai beribadah lima waktu Iskan selalu bermunajat melangitkan doa yang sama. Untuk bisa beribadah haji menyempurnakan rukun islamnya yang ke lima. 


Derai airmatanya juga tak bisa dia bendung, setiap kali mengingat perjuangan masa lalunya untuk bisa beribadah haji. 


"Saya tidak berhenti untuk minta sama Yang Kuasa. Yang Kuasa itu lebih tahu kok, apa yang diminta hambanya. Tapi memberinya dengan cara apa kan kita tidak tahu," ucapnya. 


"Kapan ya saya bisa naik haji sama keluarga sama anak, tapi Alhamdulillah meski anak saya tidak ada tapi bisa badal haji Alhamdulillah itupun biayanya tidak sedikit," sambungnya dengan mata berkaca-kaca. 


Iskan juga pernah pesimis saat gempuran Covid-19 mulai menasuki Indonesia, apalagi Kabupaten Kudus pernah menjadi zona hitam pada era pandemi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved