Berita Nasional
"Gue Mainin Dulu Dong" Megawati Ungkap PDIP Belum Putuskan Gabung Prabowo Gibran
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan alasan partainya belum memutuskan apakah bergabung dalam Pemerintahan Prabowo
"Contohnya yang seperti yang saya katakan peristiwa 65 dan juga waktu terjadi daerah khusus Jakarta, terus Pilpres 2024," lanjut Megawati.
Lantas ia meminta langsung kepada kadernya, Krisdayanti yang juga seorang penyanyi.
"Saya boleh kalau ini dibikinkan lagu Poco-poco Kepemimpinan. Siapa yang bisa bikin? Ayo bikinin dah. Mana tadi Mbak Krisdayanti. Nah bikinlah," katanya.
Ketua Umum
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan (PDIP) juga mendorong Megawati Soekarnoputri kembali menjabat sebagai ketua umum pada periode 2025-2030. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan Megawati didorong kembali menjadi ketua umum berdasarkan pandangan DPD-DPD PDIP.
"Rakernas V partai setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDIP se-Indonesia memohon kesediaan Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri untuk dapat langkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDIP, periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025," kata Puan.
Sontak ribuan kader yang hadir pun tampak menyoraki. Mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo juga bertepuk tangan.
Diketahui, PDI Perjuangan (PDIP) menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal setelah menyelesaikan Rapat Kerja Nasional V yang dilaksanakan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, yang berlangsung selama tiga hari, dimulai dari Jumat (24/5) hingga Minggu (26/5).
Baca Rekomendasi
Ketua DPP PDIP bidang politik yang juga putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dipercaya membacakan rekomendasi eksternal Rakernas V di panggung utama acara. Sebelum membacakan rekomendasi, Puan menyampaikan, PDIP telah mencermati berbagai persoalan yang dihadapi bangsa.
PDIP ingin memimpin pergerakan rakyat menuju Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Puan mengatakan, jika Rakernas V PDIP ini dilaksanakan dalam rangka menyikapi kemerosotan demokrasi pada Pemilu 2024 dan transisi pemerintahan yang akan datang, sekaligus mempersiapkan langkah-langkah strategis memenangkan Pilkada 2024, serta merumuskan program-program yang berpihak kepada kepentingan rakyat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Puan lantas membacakan rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP. Terdapat 17 poin dalam rekomendasi. Berikut isi lengkap 17 poin rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP:
Pertama, Rakernas V Partai menilai bahwa Pemilu 2024 merupakan Pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh penyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, pelanggaran etika, penyalahgunaan sumber daya negara, dan masifnya praktik politik uang (money politics).
Kabar Gembira! Tarif Listrik PLN Per 1 Oktober 2025 Dipastikan Tetap, Daya Beli Masyarakat Terjaga |
![]() |
---|
PLN Pasang Tiang Listrik di Lahan Warga Tanpa Izin, Bisakah Digugat? |
![]() |
---|
Eks Anggota DPRD Wahyudin Pamer Gaji Pertama Setelah Dipecat, Rp200 Ribu dari Angkut Semen dan Arang |
![]() |
---|
Kelakuan Oknum ASN Bapenda Kota Bandung Berakhir Pemecatan, Tilap Uang Pajak Rp321 Juta |
![]() |
---|
Tragedi Suami Bunuh Istri di Jakarta, Leher Dijerat Tali Saat Duduk, Pemicunya Perselingkuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.