Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

"Gue Mainin Dulu Dong" Megawati Ungkap PDIP Belum Putuskan Gabung Prabowo Gibran

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan alasan partainya belum memutuskan apakah bergabung dalam Pemerintahan Prabowo

Editor: m nur huda
PDIP
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mempermasalahkan proses revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi (UU MK) dan UU Penyiaran saat berpidato dalam pembukaan Rakernas V PDI-P di Ancol, Jakarta, Jumat (24/5). 

"Contohnya yang seperti yang saya katakan peristiwa 65 dan juga waktu terjadi daerah khusus Jakarta, terus Pilpres 2024," lanjut Megawati.

Lantas ia meminta langsung kepada kadernya, Krisdayanti yang juga seorang penyanyi.

"Saya boleh kalau ini dibikinkan lagu Poco-poco Kepemimpinan. Siapa yang bisa bikin? Ayo bikinin dah. Mana tadi Mbak Krisdayanti. Nah bikinlah," katanya.

Ketua Umum

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan (PDIP) juga mendorong Megawati Soekarnoputri kembali menjabat sebagai ketua umum pada periode 2025-2030. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan Megawati didorong kembali menjadi ketua umum berdasarkan pandangan DPD-DPD PDIP.

"Rakernas V partai setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDIP se-Indonesia memohon kesediaan Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri untuk dapat langkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDIP, periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025," kata Puan.

Sontak ribuan kader yang hadir pun tampak menyoraki. Mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo juga bertepuk tangan.

Diketahui, PDI Perjuangan (PDIP) menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal setelah menyelesaikan Rapat Kerja Nasional V yang dilaksanakan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, yang berlangsung selama tiga hari, dimulai dari Jumat (24/5) hingga Minggu (26/5).

Baca Rekomendasi

Ketua DPP PDIP bidang politik yang juga putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dipercaya membacakan rekomendasi eksternal Rakernas V di panggung utama acara. Sebelum membacakan rekomendasi, Puan menyampaikan, PDIP telah mencermati berbagai persoalan yang dihadapi bangsa.

PDIP ingin memimpin pergerakan rakyat menuju Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Puan mengatakan, jika Rakernas V PDIP ini dilaksanakan dalam rangka menyikapi kemerosotan demokrasi pada Pemilu 2024 dan transisi pemerintahan yang akan datang, sekaligus mempersiapkan langkah-langkah strategis memenangkan Pilkada 2024, serta merumuskan program-program yang berpihak kepada kepentingan rakyat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Puan lantas membacakan rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP. Terdapat 17 poin dalam rekomendasi. Berikut isi lengkap 17 poin rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP:

Pertama, Rakernas V Partai menilai bahwa Pemilu 2024 merupakan Pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh penyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, pelanggaran etika, penyalahgunaan sumber daya negara, dan masifnya praktik politik uang (money politics).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved