Berita Karanganyar
Antisipasi Potensi Penularan Penyakit, Dispertan PP Karanganyar Sarankan Isolasi Hewan Kurban
Dispertan PP Kabupaten Karanganyar menyarankan supaya masyarakat mengisolasi hewan dari luar daerah yang akan disembelih untuk kurban.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar menyarankan supaya masyarakat mengisolasi hewan yang akan disembelih untuk kurban yang dibeli dari luar daerah.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi potensi penularan penyakit terhadap sapi dan kambing seiring tingginya lalu lintas perdagangan hewan kurban menjelang perayaan Idul Adha tahun ini.
Medik Veteriner Dispertan PP Karanganyar, Fathurrahman menyampaikan, dinas telah melakukan pembekalan kepada petugas penyuluh yang tersebar di 17 kecamatan wilayah Kabupaten Karanganyar guna persiapan menjelang perayaan Iduladha.
Baca juga: Jelang Iduladha, Pemkot Pekalongan Bentuk Tim Pengawasan Hewan Kurban
Masyarakat biasanya banyak mencari hewan untuk disembelih satu atau dua bulan sebelum perayaan Iduladha.
"Sehingga lalu lintas perdagangan hewan untuk kurban menjadi sangat tinggi. Jadi perlu diberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat supaya selektif memilih hewan kurban utamanya hewan berasal dari luar daerah. Biasanya penularan penyakit itu lewat lalu lintas perdagangan," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (28/5/2024).
Pihaknya menyarankan masyarakat mencari hewan untuk kurban yang benar-benar sehat, secara fisik normal serta tidak terdapat gejala penyakit seperti demam, nafsu makan menurun serta hipersalivasi atau keluar lendir dari mulut secara berlebihan.
Dia menerangkan, telah terdapat beberapa kasus sapi yang memiliki gejala menyerupai PMK.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau masyarakat supaya mewaspadai hal tersebut.
"Di beberapa tempat ada yang mendatangkan hewan dari luar terus karena ketidaktahuan dicampur dengan hewan di rumah jadi tertular. Kalau mau mendatangkan hewan dari luar, alangkah baiknya dipisahkan dengan hewan yang ada di kandang, sekitar 14 hari. Kalau setelah diisolasi ternyata normal bisa dicampur dengan hewan lain," terangnya.
Baca juga: Idul Adha 2024 : Kerbau Jadi Hewan Kurban Favorit di Kudus
Apabila masyarakat mendapati hewan ternaknya mengalami gejala seperti PMK, lanjutnya, dapat segera melaporkan hal tersebut kepada petugas yang tersebar di 17 kecamatan supaya dapat segera diobati.
Dia menerangkan, petugas akan lebih intens untuk melakukan pemantauan serta pengawasan di sejumlah kandang milik warga serta pasar tradisional untuk memastikan hewan yang akan dijadikan hewan kurban dalam kondisi sehat. (Ais)
Harmoni Warga dan Alam: Tradisi Bersih Desa Munggur Karanganyar Lestarikan Nilai Gotong Royong |
![]() |
---|
Buntut Emak-emak Kecewa Saat Penyaluran Subsidi Pangan di Karanganyar: Tak Ada Bawang Merah |
![]() |
---|
Kesal Emak-emak di Dispertan PP Karanganyar, Penyaluran Subsidi Pangan Molor dan Tak Sesuai Pamflet |
![]() |
---|
Kejari Karanganyar Bakal Masukan DPO Jika Tersangka Kasus Dugaan Perintangan Penyidikan Mangkir Lagi |
![]() |
---|
Kejari Karanganyar Kirim Surat Panggilan Kedua untuk Eks Bupati Juliyatmono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.