Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib Seperti Hitler setelah Israel Gempur Kamp Pengungsian Rafah 

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyumpahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan bernasib sama dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitle

Editor: m nur huda
AFP/ADEM ALTAN
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyumpahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan bernasib sama dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler. 

TRIBUNJATENG.COM - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyumpahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan bernasib sama dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Ungkapa Erdogan tersebut sebagai respons kecaman serangan Israel yang dilancarkan ke kamp pengungsian Rafah di jalur Gaza selatan, Palestina, Minggu (26/5/2024).

Erdogan mengutuk keras serangan yang menewaskan 45 orang itu.

Adapun, Adolf Hitler merupakan veteran Perang Dunia I (1914-1918) dari Jerman yang memelopori pecahnya Perang Dunia II dengan menyerang Polandia pada 1 September 1939.

Pemimpin Nazi, Adolf Hitler
Pemimpin Nazi, Adolf Hitler (Getty Images)

Hitler mengakhiri hidupnya bersama istrinya, Eva Braun dengan menelan kapsul sianida dan menembak kepalanya sendiri setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II.

Menurut Erdogan, Netanyahu akan bernasib sama seperti pemimpin Perang Dunia II itu.

Ia menilai, Netanyahu gagal mengalahkan perlawanan Palestina sehingga memperluas kekuasaannya dengan melakukan genosida di Rafah, Palestina.

"Netanyahu yang diperangi dan jaringan pembunuhnya berusaha memperluas kekuasaannya dengan membantai orang-orang karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina,” kata Erdogan, dilansir dari Middle East Monitor.

PM Israil Benjamin Netanyahu
PM Israil Benjamin Netanyahu (Net)

Dia juga menyebut, Netanyahu tidak akan bisa menyelamatkan dirinya dari keluh kesah seperti Milosevic (mantan orang kuat Yugoslavia Slobodan), Karadzic (napi genosida politisi Serbia Bosnia Radovan), dan Hitler (diktator Jerman).

Presiden Turkiye itu mencatat, serangan yang dilakukan Israel di Rafah terjadi setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan penghentian segera operasi Israel di kota tersebut.

Setidaknya, lebih dari 36.000 orang telah menjadi martir di Gaza karena serangan Israel bertubi-tubi.

Martir adalah orang yang meninggal dunia dalam memperjuangkan kebenaran dan kepercayaannya.

Erdogan kembali menegaskan bahwa negaranya akan melakukan apapun untuk memastikan Israel bertanggung jawab atas seluruh serangan ke Palestina.

Dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, Israel melancarkan serangan uara di kota itu pada Minggu (26/5/2024).

Serangan itu menyasar kamp pengungsian di Rafah di daerah yang disebut Tal as-Sultan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved