Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ricuh Tarkam di Semarang

Kronologi Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam, Berawal dari Bayu Pradana Tidak Terima Dikartu Merah

Kronologi Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam, Berawal dari Bayu Pradana Tidak Terima Dikartu Merah

|
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Tangkapan layar Instagram @forumwasitindonesia
Kronologi Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam, Berawal dari Bayu Pradana Tidak Terima Dikartu Merah 

Kronologi Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam, Berawal dari Bayu Pradana Tidak Terima Dikartu Merah

TRIBUNJATENG.COM - Aksi kekerasan pemain sepak bola terhadap wasit viral di media sosial.

Kali ini aksi kekerasan tidak terjadi di kompetisi resmi Liga 1.

Melainkan di turnamen antar kampung atau yang biasa disebut tarkam.

5 Fakta Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam di Piala Bupati Kabupaten Semarang, Lanjut ke Jalur Hukum
5 Fakta Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam di Piala Bupati Kabupaten Semarang, Lanjut ke Jalur Hukum

Baca juga: Daftar Peraih Penghargaan Liga 1: Dari 4 Tim Championship Series Hanya Bali United Tak Dapat Award

Yang disayangkan dari aksi kekerasan kali ini, para terduga pelaku adalah pemain-pemain profesional yang merumput di Liga 1.

Aksi tak patut dicontoh ini viral di media sosial dan banyak netizen yang menyerukan untuk meneruskan kasus tersebut ke hukuman pidana.

Kronologi

Disebutkan oleh akun Instagram @forumwasitindonesia, aksi kekerasan terjadi pada laga Final Piala Bupati Kabupaten Semarang di Lapangan Pule Desa Bener, Kec. Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (2/6/2024) sore.

Dua tim yang bertanding adalah PS Putra Bakti Desa Patemon melawan PS Ar Rafi Ampel Kab Boyolali.

Kedua kesebelasan diperkuat oleh sejumlah pemain profesional yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2.

Meski begitu, mereka tidak memberikan contoh permainan yang sportif dan sebaliknya justru mencoreng nama sepak bola.

Aksi kekerasan ini bermula saat Bayu Pradana tak terima mendapat kartu merah.

Pria yang merupakan mantan penggawa Timnas Indonesia sekaligus pemain aktif di Barito Putera itu lantas melakukan protes.

Tak cukup sampai di situ, Bayu Pradana kemudian memukul dan menendang wasit.

Setelah itu, pemukulan yang membabi-buta dari kedua kubu tak terhindarkan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved