Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ricuh Tarkam di Semarang

Sosok Hadi Bola Wasit Korban Pengeroyokan di Laga Tarkam Bayu Pradana CS, Ternyata Anggota TNI

Sosok Hadi Bola wasit korban pengeroyokan di laga tarkam Bayu Pradana CS diketahui ternyata seorang anggota TNI.

|
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
Tangkapan layar Instagram @forumwasitindonesia
Tangkapan layar video pemain Liga 1 mengeroyok wasit tarkam 

Sedangkan, terdapat juga Barito Putera yang lain, seperti Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa.

Pemain lainnya yang diketahui juga berada di lokasi yaitu Komarudin pemain Persikabo Kabupaten Bogor, Hery Susanto eks Persita Tangerang, Wahyu Wiji Astanto eks Timnas Indonesia yang kini memperkuat Persiba Bantul, Heru Setyawan eks Kalteng Putra, serta Khrisna John pemain PSIM Yogyakarta.

Sebelumnya diberitakan turnamen sepakbola tarkam di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang berakhir ricuh pada Minggu (2/6/2024).

Kericuhan tersebut terjadi saat babak final turnamen bertajuk Piala Bupati Semarang Bener Bersatu Cup 3 antara PS Putra Bakti (Desa Patemon) melawan PS Ar Rafi (Ampel Kabupaten Boyolali).

Aksi baku hantam terjadi antar pemain, penonton dan warga-warga di sana.

Tampak juga wasit dikeroyok dan jadi sasaran pemukulan.

Suasana menjadi semakin tak terkendali ketika semakin banyak warga yang masuk ke dalam kericuhan di lapangan.

Bahkan, tampak seorang warga yang melempar kursi ke keramaian.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha yang saat itu juga berada di sana mengaku berupaya langsung menghentikan jalannya pertandingan.

“Keributan terjadi dua kali. Saya di situ juga dan kami ikut membantu melerai di lapangan.

Kita putuskan permainan dihentikan sampai kondisinya adem dan suhunya turun dulu,” kata Ngesti kepada tribunjateng.com, Senin (3/6/2024).

Ngesti mengaku bahwa peristiwa itu akan menjadi perhatian bersama untuk semakin memperketat keamanan.

Selain itu, dia akan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti TNI-Polri, perangkat desa, perwakilan klub sepakbola dan lain sebagainya untuk mempertimbangkan peniadaan sementara turnamen.

“Nanti kita akan melihat dulu, koordinasi dengan Dandim dan Kapolres.

Jika ada perhelatan sepakbola akan kami perketat, namun kalau itu masih rawan maka tidak ada turnamen dulu biar sejuk dulu,” imbuh dia.

Ngesti menambahkan, ajang sepakbola tarkam tersebut rutin dilaksanakan tiap tahun.

Dia berharap perhelatan tersebut bisa mempersatukan antara satu klub dengan yang lainnya.

Saat kejadian itu, dua wasit mengalami luka dan divekuasi ke rumah sakit. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved