Ricuh Tarkam di Semarang
Sosok Hadi Bola Wasit Korban Pengeroyokan di Laga Tarkam Bayu Pradana CS, Ternyata Anggota TNI
Sosok Hadi Bola wasit korban pengeroyokan di laga tarkam Bayu Pradana CS diketahui ternyata seorang anggota TNI.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sosok Hadi Bola wasit korban pengeroyokan di laga tarkam Bayu Pradana CS diketahui ternyata seorang anggota TNI.
Kapolsek Tengaran, AKP Supeno menyebutkan Kedua wasit yang dilarikan ke rumah sakit yaitu Hadi Suroso atau yang kerap dikenal Hadi Bola, serta Ridwan Prayitno.
Hadi yang merupakan anggota TNI tersebut mengalami luka memar di punggung bawah sebelah kiri.
Sedangkan Ridwan sebagai asisten wasit mengalami sesak di dada, kepala pusing dan mual.
Baca juga: Buntut Kericuhan Sepak Bola Tarkam di Desa Bener Kabupaten Semarang, 2 Wasit Luka Dievakuasi ke RS
Baca juga: Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi Dituding Terlibat Pengeroyokan Wasit Tarkam, Ini Fakta yang Sebenarnya
Baca juga: Bayu Pradana hingga Komarudin, Ini Daftar Pemain Liga 1 yang Diduga Ikut Mengeroyok Wasit Tarkam
Baca juga: 5 Fakta Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam di Piala Bupati Kabupaten Semarang, Lanjut ke Jalur Hukum

“Dari pihak Polri dan TNI mengamankan wasit ke luar lapangan dan mengantarkan ke RST dr. Asmir Salatiga."
"Setelah itu dari Polsek melakukan mediasi kedua belah pihak namun belum ada titik temu, selain itu juga wasit masih di rumah sakit,” kata dia kepada Tribunjateng.com.
Kasi Humas Polres Semarang, AKP Pri Handayani mengatakan bahwa laga tersebut dihentikan sementara waktu.
Terdapat juga informasi para pemain dan pihak-pihak yang diduga melakukan penganiayaan atau pengeroyokan dilaporkan ke polisi.
“Dari pihak Polres Semarang sampai saat ini belum menerima laporan,” kata AKP Pri Handayani.
Belum diketahui penyebab pasti peristiwa yang menimbulkan penganiayaan tersebut.
Kericuhan tersebut terjadi saat babak final turnamen bertajuk Piala Bupati Semarang Bener Bersatu Cup 3 antara PS Putra Bakti (Desa Patemon) melawan PS Ar Rafi (Ampel Kabupaten Boyolali).
Dari informasi yang dihimpun, terdapat juga pemain profesional sepakbola yang turut berada di sana.
Bahkan, sebagian di antaranya disebut turut terlibat dalam pertikaian tersebut.
Sejumlah pemain yang juga berada di sana yaitu Bayu Pradana dan Ilham Mahendra, keduanya pemain PS Barito Putera.
Bayu Pradana diketahui merupakan deputi kapten atau kapten kedua PS Barito Putera, klub profesional Liga 1.
Sedangkan, terdapat juga Barito Putera yang lain, seperti Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa.
Pemain lainnya yang diketahui juga berada di lokasi yaitu Komarudin pemain Persikabo Kabupaten Bogor, Hery Susanto eks Persita Tangerang, Wahyu Wiji Astanto eks Timnas Indonesia yang kini memperkuat Persiba Bantul, Heru Setyawan eks Kalteng Putra, serta Khrisna John pemain PSIM Yogyakarta.
Sebelumnya diberitakan turnamen sepakbola tarkam di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang berakhir ricuh pada Minggu (2/6/2024).
Kericuhan tersebut terjadi saat babak final turnamen bertajuk Piala Bupati Semarang Bener Bersatu Cup 3 antara PS Putra Bakti (Desa Patemon) melawan PS Ar Rafi (Ampel Kabupaten Boyolali).
Aksi baku hantam terjadi antar pemain, penonton dan warga-warga di sana.
Tampak juga wasit dikeroyok dan jadi sasaran pemukulan.
Suasana menjadi semakin tak terkendali ketika semakin banyak warga yang masuk ke dalam kericuhan di lapangan.
Bahkan, tampak seorang warga yang melempar kursi ke keramaian.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha yang saat itu juga berada di sana mengaku berupaya langsung menghentikan jalannya pertandingan.
“Keributan terjadi dua kali. Saya di situ juga dan kami ikut membantu melerai di lapangan.
Kita putuskan permainan dihentikan sampai kondisinya adem dan suhunya turun dulu,” kata Ngesti kepada tribunjateng.com, Senin (3/6/2024).
Ngesti mengaku bahwa peristiwa itu akan menjadi perhatian bersama untuk semakin memperketat keamanan.
Selain itu, dia akan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti TNI-Polri, perangkat desa, perwakilan klub sepakbola dan lain sebagainya untuk mempertimbangkan peniadaan sementara turnamen.
“Nanti kita akan melihat dulu, koordinasi dengan Dandim dan Kapolres.
Jika ada perhelatan sepakbola akan kami perketat, namun kalau itu masih rawan maka tidak ada turnamen dulu biar sejuk dulu,” imbuh dia.
Ngesti menambahkan, ajang sepakbola tarkam tersebut rutin dilaksanakan tiap tahun.
Dia berharap perhelatan tersebut bisa mempersatukan antara satu klub dengan yang lainnya.
Saat kejadian itu, dua wasit mengalami luka dan divekuasi ke rumah sakit. (*)
BREAKING NEWS: Pemain Bola Berinisial BP Dilaporkan ke Polisi, Bayu Pradana? |
![]() |
---|
Bek PSIS Semarang Tegaskan Tak Terlibat Penyerangan Wasit Turnamen Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 |
![]() |
---|
Bek Andalan PSIS Semarang & Timnas Nyaris Adu Jotos di Tarkam, Sosok Bayu Pradana Diduga Pukul Wasit |
![]() |
---|
Kronologi Pemain Liga 1 Keroyok Wasit Tarkam, Berawal dari Bayu Pradana Tidak Terima Dikartu Merah |
![]() |
---|
Buntut Kericuhan Sepak Bola Tarkam di Desa Bener Kabupaten Semarang, 2 Wasit Luka Dievakuasi ke RS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.