Berita Pati
Komplotan Perampok Satroni Juragan Emas di Pucakwangi Pati, Pelaku Bawa Kabur Satu Kilogram Emas
Komplotan perampok menyatroni rumah seorang janda juragan emas di Kabupaten Pati, Senin (3/6) dini hari. Korban yang bernama Siti Muawanah (46)
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Komplotan perampok menyatroni rumah seorang janda juragan emas di Kabupaten Pati, Senin (3/6) dini hari. Korban yang bernama Siti Muawanah (46) tersebut dirampok saat tengah tidur di rumahnya, Dukuh Puluhan RT 01 RW 05, Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati.
Di rumah itu, Siti hanya tinggal berdua bersama ibunya, Mafuah, yang sudah lanjut usia. Saat ini Siti masih mengalami trauma dan belum bisa memberikan keterangan kepada media.
Salah satu anggota keluarga korban, Ahmad Rozi mengatakan, Siti dan ibunya sedang tidur ketika tiba-tiba ada sosok tak dikenal membekap mulut mereka.
"Kurang lebih pukul 01.00, komplotan perampok masuk ke rumah lewat pintu belakang. Pintu dibobol. Tuan rumah baru sadar ketika mulutnya dibekap," kata Rozi kepada Tribun Jateng, Senin (3/6).
Berdasar pengakuan korban, Rozi menjelaskan, pelaku setidaknya berjumlah enam orang. Mereka membawa celurit.
Siti sempat melawan ketika para perampok memaksanya menunjukkan brankas penyimpanan uang dan emas. Oleh karena itulah komplotan perampok menganiaya korban hingga mengalami luka di bagian mulut.
"Mulutnya sampai bengkak. Setelah itu seluruh wajah korban dan Mbah (ibunda Siti) dilakban sampai hanya terlihat matanya. Tangan juga dilakban," ucap Rozi.
Para pelaku menyekap Mafuah yang sudah lanjut usia dalam kamar. Sementara, Siti dipaksa menunjukkan brankas.
Para perampok memgambil semua isi brankas, yakni uang tunai Rp 40 juta dan perhiasan emas dengan berat total sekira satu kilogram. "Pemilik rumah lalu mengiba, meminta agar tidak semua hartanya dibawa pergi. Dia minta disisakan uang untuk anaknya, lalu perampoknya melempar uang Rp 8 juta," kata Rozi.
Setelah para perampok pergi, lanjut dia, Mafuah yang ditinggalkan di kamar dalam keadaan tangan dan mulut dilakban melihat ada kendaraan yang datang menjemput komplotan perampok.
Menurut Rozi, Siti memang hanya tinggal berdua dengan ibunya. Suami Siti sudah meninggal dunia. "Di rumah ini yang tinggal hanya dua orang perempuan. Sebetulnya punya dua orang anak, tapi semuanya di pondok pesantren," kata dia.
Rozi menyebut, berdasarkan penuturan korban, beberapa hari terakhir memang ada sosok mencurigakan yang sering lewat di sekitar rumah. "Versi Mbah (Mafuah), memang beberapa hari sebelumnya ada beberapa orang yang sering lewat bawa karung, seperti orang ngarit. Tapi kan tidak bisa dicurigai karena di sini biasa ada orang ngarit lalu-lalang," kata dia.
Rozi mengatakan, dirinya sudah mendampingi korban melapor ke kepolisian. Polisi pun sudah melakukan langkah tindak lanjut berupa pemeriksaan saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Awak media sudah berupaya meminta keterangan dari polisi, baik Polsek Pucakwangi maupun Polresta Pati. Namun, hingga berita ini ditulis, polisi belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai peristiwa tersebut. (mzk)
Baca juga: Jadwal Lengkap Kereta Cepat Whoosh dan KA Feeder Selasa 4 Mei 2024, Cek Keberangkatannya!
Baca juga: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Pastikan BI Selalu Ada di Pasar untuk Amankan Rupiah
Baca juga: SAH! Harga BBM Terbaru Seluruh Indonesia Mulai Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, Cek JAWA BALI DIY
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Lagi Usai Rebound
Fatayat NU Pati Ajak Santriwati Rawat Diri Tanpa Langgar Nilai Keislaman |
![]() |
---|
Pria Asal Kudus Curi Deodoran dan Minyak Kayu Putih di Minimarket Sukolilo Pati, Ini yang Terjadi |
![]() |
---|
GOR Pesantenan Pati Direnovasi Agar Wajah Kota Makin Cantik |
![]() |
---|
Tim Hukum AMPB Sebut Penangkapan Empat Warga Pati Sebagai Serangan Balik |
![]() |
---|
1 Tukang Bakso dan 3 Warga Jadi Tersangka Demonstrasi di Pati, Begini Perannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.