Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sosok Nabila Fitri, Siswi SMK Yang Yang Mengalami Gangguan Jiwa Hingga Meninggal Karena Dibully

Kisah pilu Nabila Fitri Nuraini (18), siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mengalami gangguan jiwa karena dibully teman sekolah.

Editor: raka f pujangga
KOMPAS.COM/BAGUS PUJI PANUNTUN
Siti Aminah (42) ibunda korban siswi SMK di Bandung Barat yang meninggal dunia setelah 3 tahun dibully di sekolahnya, Senin (10/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG BARAT - Kisah pilu Nabila Fitri Nuraini (18), siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mengalami gangguan jiwa karena dibully teman sekolah.

Bahkan depresi berat yang menimpa psikologisnya membuatnya meninggal dunia.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Baca juga: Launching Program Jateng Zero Bullying, Upaya Irjen Pol Ahmad Luthfi Lindungi Siswa Dari Perundungan

Kasus perundungan tersebut menghebohkan jagat maya.

Mirisnya dugaan aksi perundungan yang dilakukan sesama siswi SMK.

Dugaan bulllying yang berujung pada kematian itu mendapat perhatian menyusul sebuah utas yang diunggah di akun X @jissookkiim pada 6 Juni 2024 viral dan menjadi perbincangan publik.

Setelah ditelusuri, korban bullying tersebut adalah siswi salah satu SMK di Bandung Barat bernama Nabila Fitri Nuraini berusia 18 tahun.

Nabila diketahui duduk di kelas 3 SMK, dan tinggal di Kampung Centeng, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Korban diduga mengalami trauma berat hingga berdampak pada kejiwaannya di sepanjang masa sekolah di SMK tersebut.  

Siti Aminah (42), ibunda korban kerap mendengar anaknya sering menjadi objek bullying teman kelasnya, baik secara verbal maupun non verbal.

“Anak saya Nabila sudah mengalami berbagai bentuk bullying. Memang bukan fisik tapi lebih ke psikis. Dihina, dicaci, dan disuruh-suruh," ucap Siti saat ditemui di kediamannya, Senin (10/6/2024).

Aksi perundungan yang dialami anaknya ini mulai terdengar sejak Nabila duduk di bangku kelas II.

Saat itu, temannya melaporkan peristiwa yang dialami Nabila kepada sang ibu.

Namun, saat Siti mencoba mengonfirmasi laporan itu, Nabila malah meminta agar ibunya tidak meributkan perundungan itu, dengan alasan dia tak ingin punya musuh di sekolah.

Aksi perundungan terhadap Nabila semakin menjadi-jadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved