Literasi Digital
Siswa-Siswi SMA di Brebes Ikuti Nobar Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbullying
Siswa-siswi jenjang SMA se-Kecamatan Bumiayu, Brebes, mengikuti kegiatan literasi digital nonton bareng.
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Siswa-siswi jenjang SMA se-Kecamatan Bumiayu, Brebes, mengikuti kegiatan literasi digital nonton bareng yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (12/6/2024).
Kegiatan yang dilangsungkan secara daring lewat zoom dari studio SMA Bumiayu ini mengusung tema Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbullying.
Nobar digelar guna mengedukasi siswa SMA agar mengerti perkembangan teknologi daring yang bisa membawa beberapa risiko.
Di antaranya kekerasan seperti cyberbullying, online sexual harassment, dan pelanggaran keamanan data yang berpengaruh pada privasi siswa.
Karena hal tersebut bisa berdampak pada tumbuh kembang mereka di masa depan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan XI, Indri Astuti, S.IP.MH. mengatakan, perkembangan media sosial saat ini sangat cepat sekali.
Para siswa dituntut bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjebak dalam hal negatif.
"Para siswa SMA harus diberikan pembekalan literasi digital. Hal itu sangat penting supaya mereka paham akan dampak positif dan negatif saat berkomunikasi melalui media sosial. Mereka juga harus bisa berpikir sebelum menggunggah sebuah postingan ke media sosial agar konten yang di lunggah tidak merugikan pihak lain," kata Indri.
Laporan Survei Internet Indonesia yang disusun Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) per 2021-2022, tingkat penetrasi internet pada anak usia 5-12 tahun mencapai 62,43 persen.
Sedangkan pada anak usia 13-18 penetrasi internetnya sebesar 99,16 persen.
Sebanyak 90,61 persen anak usia 13-18 tahun tersebut mengakses internet melalui gawai.
Secara umum 60 persen anak-anak yang mengakses dunia digital terpapar akan risiko cyberbullying.
Risiko-risiko tersebut di antaranya adalah perundungan siber (45 % ), rusaknya nama baik atau reputasi (39 % ), terpapar muatan seksual dan kekerasan (29 % ), ancaman siber (28 % ), menjalin interaksi yang tidak aman (17 % ), gangguan gaming (13 % ), dan gangguan media sosial (7 % ).
Miss Hijab Pendidikan Indonesia Tular Nalar Mafindo, Fidya Laela Sare, mengatakan dari dataindonesia.id laporan We Are Social menegaskan, bahwa saat ini jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 5,04 miliar.
Oleh sebab itu perlu edukasi bagi para siswa.
Dengan diselenggarakannya literasi digital tingkat SMA oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sangat membantu para siswa lebih bijak dan paham akan penggunaan media sosial di lingkungan sekolah.
"Perlu dipahami secara umum, bukan sekedar kemampuan menggunakan teknologi tetapi bagaimana kita mampu memahami dan memanfaatkan informasi dengan bijak. Media sosial sangat penting bagi para siswa sekolah saat ini. Karena bijak membantu mereka dalam mengerjakan tugas sekolah maupun berinteraksi dengan lingkungan sekolah," ungkap Fidya.
Menurutnya, Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbullying menjadi salah satu langkah strategis membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan dunia digital.
Orang tua dan guru berperan penting memantau para siswa dalam menggunakan media sosial yang bijak dan mengedepankan norma-norma budaya Indonesia.
Oleh sebab itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, akan terus memberikan edukasi literasi digital, kepada para pelajar agar terhindar dari dampak negatif media sosial yang makin berkembang pesat. (*)
Ribuan Siswa SMP Kabupaten Tegal Ikuti Nobar Pendidikan Karakter Gen-Z di Era Digital |
![]() |
---|
Ada Nobar Pendidikan Karakter Gen-Z di Era Digital |
![]() |
---|
Siswa SMP di Boyolali Ikuti Nobar Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif |
![]() |
---|
Ada Nobar Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif |
![]() |
---|
Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbullying, Kominfo Gelar Nonton Bareng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.