Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

UMK Lepas 178 Mahasiswa KKN Mengabdi di 38 Desa

Pelepasan mahasiswa dilakukan pada Selasa (11/6/2024) di Pendopo Kabupaten Kudus oleh Penjabat Bupati Kudus, M Hasan Chabibie. 

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Pelepasan 178 mahasiswa UMK untuk menjalani pengabdian masyarakat melalui program KKN tematik bersama IPDN, Selasa (11/6/2024) di Pendopo Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Universitas Muria Kudus (UMK) menggagas program pengabdian masyarakat atau KKN tematik bertajuk "Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat" yang diikuti 178 mahasiswa.


Pelepasan mahasiswa dilakukan pada Selasa (11/6/2024) di Pendopo Kabupaten Kudus oleh Penjabat Bupati Kudus, M Hasan Chabibie. 


Para mahasiswa nantinya menjalani pengabdian di masyarakat selama kurang lebih satu bulan di 38 desa yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Kudus.

Baca juga: 1.061 Koleksi Museum Kretek Kudus Diperkenalkan


Mereka didampingi oleh tiga dosen pembimbing lapangan dan satu koordinator kabupaten.


Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono mengatakan, pengabdian ke masyarakat merupakan bagian dari upaya mahasiswa belajar langsung hidup bermasyarakat. 


KKN tematik digagas untuk memberikan warna dalam proses pengabdian masyarakat. Apalagi, pelaksanaan KKN kali ini dilakukan bersama kegiatan magang Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 500 orang.


Dia menyebut, KKN tematik baru pertama kali digagas UMK. Bertujuan memberikan dampak positif bagi mahasiswa tentang bagaimana cara membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pemutakhiran data, di antaranya data kemiskinan dan stunting. 


Sebagai Rektor, Prof Darsono memastikan bahwa program kerja yang digagas mahasiswa disinergikan dengan program kerja di setiap pemerintah desa agar tidak tumpang tindih. 


Supaya antara mahasiswa dengan pemerintah desa saling mendukung terhadap pelaksanaan program kerja masing-masing.


Mahasiswa juga harus membuka diri pada setiap program kerja pemerintah desa, utamanya dalam hal meberkan pelayanan kepada masyarakat. 


"Saat ini mahasiswa kami berada di kawasan candradimuka pendidikan di masyarakat, membawa kekayaan pengetahuan, serta keterampilan hidup di masyarakat," terangnya usai pelepasan. 


Prof Darsono meminta agar mahasiswa UMK memanfaatkan kesempatan ini untuk pengabdian sebaik-baiknya. Di mana hasil dari pengabdian menjadi bekal perjalanan hidup yang masih panjang, sehingga harus disiapkan. 


Dia ingin mahasiswa menjadikan proses pengabdian masyarakat sebagai ajang belajar membuka pikiran seluas-luasnya untuk menyerap pendidikan di luar kampus. 


Mahasiswa juga harus belajar bagaimana menemukan suatu masalah disertai solusi penanganannya. Juga harus bisa membawa diri menjadi bagian dari masyarakat, serta mengedepankan musyawarah dalam setiap proses penyelesaian masalah. 


Pihaknya juga mengembangkan kegiatan pengabdian mahasiswa di beberapa negara. Di antaranya magang di Thailand dengan jumlah mahasiswa terlibat lebih dari 60 peserta, kemudian berencana mengembangkan diri mahasiswa magang ke Taiwan, Timor Leste dan beberapa negara rujukan lainnya. 


"Kami juga berikan program beasiswa mahasiswa asing, baik biaya akademik maupun living kost yang belajar di UMK. Sudah ada beberapa yang masuk, ini sebagai pancingan agar UMK dikenal lebih luas lagi. Untuk program pertukaran mahasiswa sudah berjalan lama, dan saat ini masih berlangsung," tuturnya. 


Penjabat Bupati Kudus, M Hasan Chabibie melepas langsung 178 mahasiswa UMK yang akan mengabdikan diri di lingkungan masyarakat Kudus


Kata dia, pengabdian ini merupakan proses penggabungan instrumen teori dan instrumen lapangan yang dikonsep dalam sebuah praktik lapangan. 


Apalagi KKN tematik yang digagas UMK kali ini berkaitan dengan data stunting, persoalan angka kemiskinan ekstrem, dan persoalan-persoalan desa lain yang menjadi tugas mahasiswa untuk berperan di dalamnya.


Selain melakukan pemutakhiran data, mahasiswa juga memiliki misi bagaimana merancang program kerja yang bisa menekan angka kemiskinan dan stunting didukung dengan data-data. Supaya pemerintah desa terbantu dengan kehadiran mahasiswa melalui ide-ide dan kreativitas anak muda. 


"Melalui pendataan, nantinya dapat informasi yang akurat. Pemerintah daerah nantinya terbantu dari hasil kerja mahasiswa di lapangan. Endingnya mendukung pembangunan yang efektif. Ini momentum bagi kita semua untuk bisa bersinergi lebih baik lagi, gunakan smartphone guna mendukung semua aktivitas di lapangan," pesannya. (Sam)

Baca juga: Kemenag Kudus Serahkan Penanganan Kasus Santri Melepuh Setelah Dihukum ke Polisi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved