Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Usaha Sukempi Tumbuh Usai Disiplin Hadiri Kumpulan BTPN Syariah

Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan berkelanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan BTPN Syariah

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
istimewa
BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan berkelanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.

BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan. Dengan demikian, masyarakat inklusi juga senantiasa mendapatkan pengetahuan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.

"Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS)," ungkap Kepala Pembiayaan Area Semarang BTPN Syariah, Budi Harto, Selasa (11/6).

Dengan kumpulan ini juga, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar.

Hal itu seperti dirasakan Sukempi Nugraheni, satu warga Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang yang sudah menjadi nasabah BTPN Syariah sejak 2013.

"Saya mendapatkan manfaat luar biasa dengan adanya kumpulan, karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bareng-bareng, dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya, dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini," tuturnya.

Kedisiplinan Sukempi dalam menghadiri kumpulan membuat usahanya semakin tumbuh. Tak tanggung-tanggung, ia kini bisa mengantongi omzet sekitar Rp 1,1 juta/hari, dengan keuntungan bersih sekitar Rp 400 ribu/hari dari berjualan es batu kristal.

Pembiayaan yang diberikan BTPN Syariah pun terus meningkat mencapai Rp 35 juta. “Alhamdulillah dulu modal sedikit, sekarang sampai Rp 35 juta. Usaha pun terus tumbuh, untungnya sekarang sekitar Rp 400 ribu/hari,” beber Sukempi.

Sementara, Lurah Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Agus Riyanto mengapresiasi langkah yang dilakukan BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan.

Menurut dia, pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memiliki kehidupan yang lebih baik sekarang.

"Peran BTPN Syariah ini terbukti. Tidak hanya memberikan pembiayaan, tapi juga pendampingan dan pelatihan, salah satunya cara mengelola keuangan.

Seperti diketahui, tidak mudah bagi sebagian pihak untuk mengatur keuangan, tapi dengan pelatihan yang diberikan BTPN Syariah membuat warga semakin pintar dalam mengelola keuangan. Jadi warga sangat bisa memanfaatkan pendampingan ini,” paparnya.

Senada, Sekretaris Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Dilinov Kamarullah menilai, pendampingan BTPN Syariah terhadap ibu-ibu nasabah membantu segmen ultra mikro di wilayah setempat. Dengan demikian, sektor ultra mikro tumbuh di Kecamatan Semarang Utara.

“Ini sangat membantu kami, Pemerintah Kota Semarang, dalam membina dan memberdayakan usaha mikro, khususnya perempuan. Dengan adanya BTPN Syariah, maka meningkatkan keberlangsungan masyarakat ultra mikro kami dan mengembangkan usaha ultra mikro di sini,” katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved