Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

MULAI Pekan Depan, Jembatan Nogososro Semarang Dibangun Permanen, Dianggarkan Nyaris Rp 4 Miliar

Pemkot Semarang menggelontor anggaran Rp 3,9 miliar untuk pembangunan Jembatan Nogososro penghubung Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul. 

|
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jembatan Nogososro yang merupakan jembatan penghubung wilayah Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul, Kota Semarang, akan dibangun permanen.

Pemkot Semarang menggelontor anggaran Rp 3,9 miliar untuk pembangunan Jembatan Nogososro itu. 

Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, pemenang lelang pembangunan Jembatan Nogososro Semarang sudah didapat.

Dalam waktu dekat, pembangunan jembatan permanen akan segera dilakukan. 

Baca juga: Soal Sekolah Gaib, Disdik Sebut SD Jomblang 04 Sudah Tak Muncul dalam Sistem PPDB Kota Semarang

Baca juga: Dubes Uni Eropa Denis Chaibi Ajak Kerjasama Undip Semarang

"Kami minta PPKOM untuk segera pelaksanaan pembangunan Jembatan Nogososro."

"Pekan depan dilakukan pembongkaran yang lama terlebih dahulu."

"Kemudian menyusul yang baru."

'Itu jadi rangkaian," jelas Suwarto kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/6/2024). 

Saat ini, satu sisi jembatan ditinggikan sementara menggunakan besi.

Sedangkan, satu sisi lainnya masih rendah. 

Suwarto memaparkan, jembatan sisi kanan dan kiri akan dibongkar seluruhnya untuk mempercepat pembangunan.

Rencana pembongkaran jembatan ini pun sudah disosialisasikan.

Diharapkan, masyarakat bisa menghindari jalur tersebut selama pembangunan agar tidak terjebak kemacetan.

Dia menargetkan, penbangunan jembatan permanen akan selesai dalam waktu tiga bulan. 

"Tenggang waktu tiga bulan selesai."

"Jembatan permanen dengan konstruksi pedaslab."

"Kami tinggikan sesuai jembatan darurat yang sekarang."

"Kalau pakai glider terlalu tinggi."

"Kami pakai konstruksi pedislab agar tidak terlalu pendek," paparnya.

Selama dibongkar satu sisi, menurut Suwarto, sudah membuat air cukup lancar.

Dengan pembangunan jembatan permanen, pihaknya berharap, himpitan di bawah Jembatan Nogososro Semarang bisa tertangani.

Rencananya, pihaknya juga akan menaruh screen atau penyaring sampah sebelum jembatan tersebut agar sampah tidak tersumbat. 

"Kami akan koordinasi dengan wilayah untuk membantu mengangkat sampah yang sering di sana."

"Kami juga terjunkan petugas," katanya. 

Baca juga: Industri Meubel dan Farmasi Jateng Juga Bergejolak, 550 Pekerja Jadi Korban PHK di Kota Semarang

Baca juga: Dispertanikap Temukan Belasan Cacing Hati Pada Hewan Kurban di Kabupaten Semarang

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendapat banyak keluhan masyarakat terkait kapan realisasi pembangunan jembatan tersebut. 

Dia pun menjelaskan, pembangunan jembatan darurat sudah dilakukan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) mengingat saat itu terjadi banjir.

Selanjutnya, Pemkot Semarang menganggarkan pembangunan jembatan permanen pada APBD 2024.

Pihaknya tidak dapat menganggarkan pada APBD Perubahan tahun lalu melalui swakelola.

Pasalnya, saat dihitung rencana anggaran biaya (RAB) menelan biaya Rp 3 miliar. 

"Kalau swakelola sesuai Peraturan Wali Kota Semarang maksimal Rp 1 miliar."

"Padahal, saat kami menghitungnya bisa mencapai Rp 3 miliar."

"Sehingga, harus dilakukan lelang," terang Ita, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/6/2024).  

Sedangkan, proses lelang, ujar dia, membutuhkan waktu cukup panjang mulai dari penentuan pemenang lelang, masa sanggah, hingga kontrak.

Saat ini, pemenang lelang sudah ada dan akan segera dilakukan pembangunan. 

"Mungkin kurang tersosialisasi bahwa ini masih proses."

"Kami sampaikan teman-teman PU untuk sosialisasi memberikan informasi agar masyarakat paham bahwa jembatan ini tidak lambat, tapi sesuai prosedur," jelasnya. (*)

Baca juga: Propam Polres Jepara Razia HP Setiap Anggota Polri, Siap Berantas Judi Online di Internal

Baca juga: BREAKING NEWS, Purworejo Berpotensi Gempa Megathrust 8,7 Magnitudo, Ranking ke Tujuh di Jateng

Baca juga: Cilacap dan Klaten Wilayah Terparah Kekeringan di Jateng

Baca juga: Revitalisasi sekolah GMIT: UKSW dan GMIT Bersinergi Adakan Workshop 20 Sekolah di NTT

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved