600 Anak Berkebutuhan Khusus di Blora Tidak Sekolah

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora mencatat sampai saat ini Anak Tidak Sekolah (ATS) di Blora berjumlah 3.000 an anak.

"Kemarin itu kan angka ATS sempat di angka 6.000 anak ya, setelah kita sinkronkan data, ternyata ada yang sudah kembali ke sekolah secara mandiri, ada yang perlu diintervensi,"

"Beberapa sudah kami lakukan intervensi, maksudnya kami dorong ATS itu untuk sekolah, baik formal atau pun kejar paket. Sampai saat ini tercatat angka ATS ada 3.000 an anak," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Nuril Huda, kepada Tribunjateng, Sabtu (22/6/2024).

Berdasarkan jumlah angka ATS itu, faktor ATS beragam. Mulai dari ekonomi, jarak ke sekolah, hingga memang ATS tersebut termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Nuril menyampaikan dari total ATS di Blora, sebanyak 600 an anak termasuk ABK.

"Dari data, anak berkebutuhan khusus yang masuk sebagai ATS itu ada sekitar 600 an anak,"

"Kalau dibuat rata-rata, setiap desa itu ada 2 orang ABK yang tidak sekolah," terangnya.

Menurut, Nuril persoalan ABK tidak sekolah ini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah Kabupaten Blora. Sebab semua anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.

Bahkan, menurut Nuril berdasarkan amanat undang-undang yang ada, sekolah umum wajib menerima ABK sebagai siswanya. Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga jenjang yang lebih tinggi.

"Secara aturan, sekolah umum wajib menerima anak berkebutuhan khusus, tidak boleh menolak," 

"Namun, hanya saja terkadang beberapa sekolah belum siap, lantaran belum semua guru memiliki kompetensi dalam menangani anak berkebutuhan khusus," paparnya.(Iqs)