Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Blora Tak Sekolah, Disdik Akan Bentuk ULD

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora berencana membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD). Itu sebagai salah satu upaya agar hak-hak pendidikan

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TribunJateng.com/M Iqbal Shukri
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Nuril Huda. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora berencana membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD).

Itu sebagai salah satu upaya agar hak-hak pendidikan anak berkebutuhan khusus di Blora dapat terpenuhi.


Pasalnya, diketahui sampai saat ini terdapat 600 anak berkebutuhan khusus di Blora tidak sekolah. Ditambah, jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di Blora hanya ada 2.


Selain, berjuang untuk penambahan jumlah SLB, Disdik akan membentuk ULD.


Sekretaris Disdik Blora, Nuril Huda, mengatakan adanya ULD nanti akan direkrut tenaga-tenaga guru yang berkompetensi khususnya dalam penanganan anak berkebutuhan khusus.


"Rencananya kita bentuk ULD di Disdik Blora, di ULD itu nanti akan kita sediakan tenaga-tenaga guru, yang punya kompetensi di bidang penanganan anak-anak berkebutuhan khusus," katanya, kepada Tribunjateng, Sabtu (22/6/2024).


Adapun terkait konsep ULD, rencananya guru-guru spesialis yang menangani anak berkebutuhan khusus tersebut akan berkantor di Disdik Blora.


"Nanti ngantornya di sini, tetapi kalau sedang bertugas mereka akan menyebar sesuai wilayah. Mereka nanti akan visitasi ke anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di lapangan," terangnya.


Terkait jumlah formasi, Nuril menyebut saat ini baru sampai tahapan konsep, tetapi ke depan akan ditentukan jumlah formasinya. Disesuaikan dengan jumlah anak berkebutuhan khusus yang ada di Blora.


"Mungkin nanti anak berkebutuhan khusus yang ada di Blora itu sebulan sekali bisa dikunjungi,"


"Idealnya memang setiap hari ya, tetapi kan mengingat hal itu mungkin membutuhkan tenaga yang lebih, intinya yang terpenting anak-anak berkebutuhan khusus itu nanti bisa terlayani dari sisi pendidikannya," jelasnya.


Menurut Nuril, penanganan anak berkebutuhan khusus sangatlah spesifik. Mulai dari sarana prasarana yang dibutuhkan, kurikulum, hingga tenaga pengajarnya.


"Untuk penanganan anak berkebutuhan khusus itu spesifik ya, mulai sarpras, kurikulumnya juga harus spesifik, kan jenis disabilitas itu macam-macam, itu juga berpengaruh pada kompetensi gurunya harus seperti apa dan bagaimana," paparnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved