Berita Jakarta
Peretasan Pusat Data Nasional Polanya Mirip Serangan Siber ke BSI, Peretas Minta Tebusan Rp 131,2 M
Gangguan Pusat Data Nasional (PDN) yang sempat melumpuhkan cek imigrasi Bandara Soekarno-Hatta terjadi akibat serangan peretas siber
Meutya mengatakan, pemahaman para stakeholder akan pentingnya keamanan siber juga perlu ditingkatkan. "Jadi kalau kita tidak punya pemahaman betapa bahayanya sebuah serangan, dan ini kemungkinan adalah serangan ya, itu membuat kita tidak menjaga dengan baik," ujarnya.
Dia menegaskan, Komisi I DPR tak mau menyalahkan siapa-siapa, namun mengingatkan agar semuanya dibenahi. Politikus Partai Golkar ini meminta agar semua lembaga perlu menaikan tingkat keamanannya.
"Karena kita enggak mau ketika ada serangan sistem down itu satu, layanan akan terganggu, yang kedua juga potensi kebocoran data," ungkap Meutya.(Tribun Network/abd/den/fer/wly)
Baca juga: WASPADA! Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Strok, Perlu Waspadai Pembekuan Darah
Baca juga: Hinsa Sebut Siber Penyerang PDN Bernama Brain Cipher Ransomware
Baca juga: SYL Akui Beri Uang Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri Melalui Perantara Perwira Polisi
Baca juga: Putusan Bebas Gazalba Saleh Dibatalkan Pengadilan Tinggi
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.