Pendidikan
Daftar 3 SMA Kekurangan Murid di Yogyakarta, akan Dievaluasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal mengevaluasi tiga sekolah.
TRIBUNJATENG.COM - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal mengevaluasi tiga sekolah yang kekurangan murid pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
Ketiga SMA tersebut adalah di SMA 1 Rongkop Gunungkidul, SMA 1 Kokap, dan SMA 1 Samigaluh Kabupaten Kulon Progo.
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan bahwa ketiga sekolah tersebut sudah mengalami kekurangan selama tiga tahun terakhir.
Ke depan Disdikpora DIY bakal melakukan evaluasi terkait hal ini.
“PPDB (SMA) sudah selesai kalau SMA kekurangan murid sudah kita prediksi di awal ya masih ada di SMA Rongkop, SMA 1 Samigaluh, dan SMA Kokap kita sudah prediksi kalau akan kekurangan murid,” jelas Didik saat dihubungi, Senin (1/7/2024).
Didik menambahkan, untuk SMA 1 Rongkop kekurangan sebanyak 23 siswa, sedangkan SMA di Samigaluh dan Kokap kekurangan murid kurang lebih 2 rombongan belajar (rombel).
Karena jumlahnya yang relatif banyak, Disdikpora DIY akan melakukan evaluasi.
“Hampir dua rombel makanya kita perlu melakukan evaluasi apakah ke depan mengurangi rombel,” kata dia.
“Kita kurangi rombel ya bisa, pengalaman tiga tahun terakhir kurang dan kurangnya signifikan,” sambungnya.
Didik menyebutkan, ada beberapa hal yang mempengaruhi ketiga sekolah tersebut mengalami kekurangan murid.
Pertama adalah dari sisi geografis ketiga sekolah itu berada di atas bukit sehingga membuat siswa-siswa lebih memilih sekolah yang berada di bawah bukit.
Ditambah lagi pada PPDB kali ini siswa diberi keleluasaan memilih 3 pilihan sekolah.
“Kokap dan Samigaluh itu kan di atas, jadi ada sebagian (siswa) memilih di bawah, karena ada kesempatan memilih sekolah di bawah,” kata dia.
Lanjut Didik, penyebab lainnya adalah populasi anak-anak di umur SMP lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kuota yang ada di sekolah, sehingga membuat sekolah kekurangan murid.
“Secara umum populasinya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kursinya,” kata dia.
Sedangkan di tingkat SMK lanjutnya, juga ada beberapa yang mengalami kekurangan murid tetapi kebanyakan SMK yang kekurangan murid adalah yang membuka jurusan-jurusan yang kurang populer.
“Ke depan bisa buka tutup jurusan kan memungkinkan maka itu bentuk evaluasi, tetapi harus mengikuti atau mempertimbangkan alat pendukungnya kalau ganti jurusan itu yang kita evaluasi,” tutup dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 SMA di DIY Kekurangan Siswa, Mana Saja?", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/07/01/133853078/3-sma-di-diy-kekurangan-siswa-mana-saj.
Umku Jajaki 2 Prodi Baru S2 Hukum dan S2 Kesehatan Masyarakat |
![]() |
---|
Tim FMIPA Unnes Dorong Kader Lingkungan Kembangkan Inovasi Bank Sampah di Semarang |
![]() |
---|
Grup Musik Pop Dangdut Asal Jogjakarta Goyang Maba di Semarang |
![]() |
---|
Unnes dan Unisbank Tingkatkan Produktivitas Kampung Kedelai di Semarang Lewat Inovasi Teknologi |
![]() |
---|
Mahasiswa Baru UPGRIS Kampanye Isu Lingkungan Melalui Paper Mob |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.