Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mantan Atasan Perusahaan Judi Online: Kalau Mau Cepat Miskin Ya Main Saja

Judi online tengah jadi perbincangan hangat di Indonesia. Hal tersebut lantaran banyak masyarakat yang terjerumus judi online.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Budi Susanto
Ilustrasi situs judi online yang bisa diakses melalui telepon genggam, Rabu (27/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Judi online tengah jadi perbincangan hangat di Indonesia.


Hal tersebut lantaran banyak masyarakat yang terjerumus judi online.


Bahkan pemain judi online menyebar hingga pelosok daerah.


Jika di Indonesia judi online bak jerat laba-laba, beda halnya dengan di beberapa negara di Asia Tenggara.


Di Kamboja, Filipina dan Vietnam misalnya. Di sana judi online di legalkan oleh pemerintah.


Namun yang mengejutkan, banyak warga negara Indonesia (WNI) bekerja untuk mengelola situs judi online di beberapa negara tersebut.


Lebih dalam mengenai hal tersebut, Tribun Jateng bertanya langsung ke salah satu warga Kota Semarang yang pernah menjadi pengawas sebuah tempat perjudian online di Kamboja.


"Tempatnya ya biasa, bahkan ada cafenya juga," tutur Wijaya yang pernah bekerja di Kamboja selama dua tahun, Jumat (28/6/2024).


Wijaya mengatakan, tak hanya warga asal Jateng, anak muda dari berbagai daerah di Indonesia juga banyak yang bekerja di tempat tersebut.


Selain itu, beberapa warga negara Tiongkok juga bekerja untuk mengoperasikan situs judi online.


Wijaya berujar, di tempat ia bekerja tak pernah didatangi pihak berwajib lantaran judi online di Kamboja bukan kegiatan melanggar hukum.


"Di sana legal, jadi ya biasa saja. Ada yang tugasnya menganalisis kemenangan dan kekalahan hingga maintenance jaringan. Kalau saya hanya mengawasi kinerja mereka," terangnya.


Selama dua tahun, Wijaya membawahi belasan orang yang mengoperasikan situs judi online.


Ia pun mengatakan, kemenangan dan kekalahan judi online sudah diatur sedemikian rupa.


Bahkan ia menyebut bandar tidak akan pernah kalah lantaran ada pengaturan dalam permainan.


"Jadi kalau ada yang kaya karena judi online itu mustahil," tegasnya.


Wijaya juga menerangkan lebih detail mengenai pengaturan kemenangan dan kekalahan dalam judi online.


Ia berujar pengguna awal dipastikan akan mendapatkan kemenangan dengan persentase 70-80 persen.


Setelah itu, tingkat kemenangan akan di turunkan di bawah 50-30 persen.


Persentase kemenangan tersebut turus diturunkan hingga 5 persen bahkan 0 persen.


"Nah setelan deposit mulai menipis, kembali dimenangkan lagi agar mau top up. Setelah itu akan diatur lagi persentase kemenangannya. Itu sudah tersistem," tutur Wijaya.


Dituturkannya, awal ia berangkat ke Kamboja ditawari mengelola salah satu cafe.


Sesampainya di Kamboja, ia memang diminta mengelola cafe namun dengan tambahan tempat judi online yang tempatnya menjadi satu dengan cafe.


Dalam perjalanannya beberapa kali Wijaya ingin kembali ke Indonesia namun tak diperbolehkan.


Hingga akhir dua tahun lalu ia bisa kembali ke Kota Semarang.


"Ada waktu libur dan diperbolehkan kembali ke Indonesia, tapi menunggu 2 tahun. Saya pun kembali dengan alasan mengambil libur dan tak kembali lagi ke sana," katanya.


Menyoal gaji, Wijaya mengaku tawaran bekerja di Kamboja cukup menggiurkan.


Ia mengatakan jika di rupiahkan, gajinya mencapai Rp 9 juta sampai Rp 15 juta setiap bulannya.


Tempat tinggal dan makan juga diberikan oleh pemilik cafe tempat Wijaya bekerja.


"Tapi ya namanya bekerja dengan orang, tekanan pasti ada. Intinya lebih berat dari bekerja di Indonesia. Sudah seperti kuda tenaga dan pikiran diperas terus," paparnya.


Wijaya menambahkan, judi online hanya akal-akalan dan patut diwaspadai.


Ia mengatakan jika sampai ketagihan, dipastikan akan miskin.


"Kalau tidak percaya coba saja sendiri, saya pun tak mau bermain judi online. Kalau mau miskin cepat ya silahkan terjun ke judi online," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved