Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Zhang Zhi Jie

Analisa dr Tirta soal Kematian Zhang Zhi Jie Pebulutangkis China: Gangguan Ritme Jantung

Analisa dr Tirta soal Kematian Zhang Zhi Jie Pebulutangkis China: Gangguan Ritme Jantung

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Instagram dr Tirta
Analisa dr Tirta soal Kematian Zhang Zhi Jie Pebulutangkis China Gangguan Ritme Jantung 

Tanggapan dr Tirta soal Kematian Zhang Zhi Jie: Harus Ada Pertolongan Paling Tidak Satu atau dua menit

TRIBUNJATENG.COM - Kematian pebulutangkis tunggal putra China, Zhang Zhi Jie, masih menimbulkan polemik.

Kali ini dokter muda yang viral di media sosial, dr. Tirta, ikut angkat bicara soal meninggalnya Zhang Zhi Jie.

Hal itu disampaikan oleh dr. Tirta melalui akun X pribadinya @tirta_cipeng, Senin (1/7/2024).

Zhang Zhi Jie tiba-tiba ambruk dan mengalami kejang saat berhadapan dengan wakil Jepang, Kazuma Kawano di pertandingan pamungkas Grup D Kejuaraan Junior Asia, Minggu (31/6/2024).
Zhang Zhi Jie tiba-tiba ambruk dan mengalami kejang saat berhadapan dengan wakil Jepang, Kazuma Kawano di pertandingan pamungkas Grup D Kejuaraan Junior Asia, Minggu (31/6/2024). (Tangkap Layar YouTube Badminton Asia)

Baca juga: Penjelasan Dokter Rumah Sakit Dr. Sardjito soal Kematian Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Asia Junior 2024

Dalam keterangannya, dr. Tirta mengatakan Zhang Zhi Jie mungkin mengalami kelainan elektrik pada jantung atau gangguan ritme jantung.

“Ketika pebulu tangkis jatuh terkapar dan ada keadaan kejang, itu kemungkinan besar ada kelainan elektrik pada jantung atau gangguan ritme pada jantung, yang mengakibatkan pasokan darah ke seluruh tubuh, terutama otak itu berkurang secara drastis.” ujar dr. Tirta.

“Ada dua kondisi yang bisa menyebabkan ini kalau kita melihat sekilas dari video. Disclaimer, ini hanya sebagai edukasi. Yang pertama kalau tidak ventricular fibrilasi, yang kedua adalah ventricular takikardi.” lanjutnya.

Untuk mencegah kondisi semakin parah, diperlukan pemberian pertolongan dalam waktu 1-2 menit.

“SOP-nya kalau terjadi diagnosa kelainan elektrik pada jantung atau gangguan aritmia jantung, atau yang mengakibatkan seperti itu, harus ada pertolongan dalam waktu jeda paling tidak satu atau dua menit.” jelas dr. Tirta.

“Pertolongan di dua menit awal itu akan memperpanjang kemungkinan hidup dari atlet untuk dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani penanganan lebih lanjut.” sambungnya.

Dengan adanya kejadian ini, dr. Tirta pun berharap dilakukan evaluasi untuk prosedur pemberian pertolongan untuk atlet yang sakit di lapangan.

“Harapannya ada evaluasi menyeluruh baik dari panitia penyelenggara, tim medis, ataupun pihak BWF.” ujarnya.

Di akhir video, dr. Tirta mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menjalankan olahraga yang penuh adrenalin.

Pasalnya, olahraga yang melibatkan adrenalin berkaitan erat dengan jantung.

“Pada akhirnya, olahraga apapun yang kompetitif, ada lawannya, melibatkan adrenalin, dan ada tropinya, ada menang atau kalah, itu sangat berisiko bahkan bagi orang yang terlatih sekalipun, yaitu atlet.” kata dr. Tirta.

“Risikonya tidak jauh dari jantung, karena jantunglah yang menyuplai darah ke seluruh tubuh kita."

"Atlet saja berisiko padahal sudah terlatih, apalagi kita yang orang biasa."

"Pesan saya untuk teman-teman kalau kalian melakukan olahraga sebagai enthusiast, lakukanlah sesuai program dan tidak perlu push to limit.” tutupnya.

dr Tirta mempertanyakan diperbolehkannya pernikahan Habib Rizieq Shihab yang mendatangkan tamu hingga 10 ribu orang. Instagram @dr.tirta
dr Tirta mempertanyakan diperbolehkannya pernikahan Habib Rizieq Shihab yang mendatangkan tamu hingga 10 ribu orang. Instagram @dr.tirta (Tribunnews.com/Istimewa)

Kronologi

Zhang Zhi Jie meninggal usai bertanding melawan wakil Jepang Kazuma Kawamo di pertandingan Asia Junior Championship (AJC) 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024) lalu.

Kejadian tragis ini terjadi saat pertandingan memasuki pertengahan set pertama.

Duel Zhang vs Kazuma berjalan ketat dan skor masih imbang 11-11.

Kazuma dalam posisi hendak melakukan servis dan Zhang tampak siap menerima.

Namun secara tiba-tiba Zhang terjatuh di lapangan dan langsung mengalami kejang-kejang.

Tim medis lantas datang dan memberikan pertolongan pertama.

Zhang sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun nyawa Zhang tak tertolong dan meninggal dunia.

Alasan Tim Medis Lambat Beri Penanganan

Mengutip dari Kompas.com, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengatakan, tim medis butuh waktu 1 menit 20 detik untuk memberikan pertolongan pertama setelah Zhang kolaps.

Tim medis baru bisa memasuki lapangan usai diizinkan wasit turnamen.

Hal ini sesuai dengan peraturan pertandingan dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Dalam waktu kurang dari dua menit, Zhang dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr S Harjolukito yang menjadi rujukan dari Badminton Asia.

Rumah sakit tersebut berjarak 4,7 kilometer dengan waktu tempuh 10 menit.

Namun, Zhang tidak menunjukkan tanda-tanda pernapasan dan denyut nadi spontan, sehingga tim medis melakukan prosedur pijat jantung setibanya di rumah sakit.

Setelah menerima bantuan alat bantu napas selama tiga jam, kondisi Zhang tak kujung membaik.

Tim medis sebenarnya telah menyatakan Zhang meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB usai tak ada respons sirkulasi spontan dan mulai muncul tanda kematian sekunder.

Akan tetapi, ofisial China meminta perawatan lebih lanjut dengan memindahkan Zhang ke RSUP Dr Sardjito dan tiba dalam kondisi tak bernapas.

Setelah dirawat 1,5 jam di RSUP Dr Sardjito, pebulutangkis junior China itu tak menunjukkan respons sirkulasi spontan.

Pemain badminton Zhang Zhi Jie akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu pukul 23.20 WIB.

Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie? Sampai saat ini, Asosiasi Badminton China mengatakan pihak rumah sakit belum mengetahui penyebab pastinya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved