Hukum dan Kriminal
Terdakwa Pemalsuan Merek Celana Cardinal di Pati Dituntut 2,5 Tahun Penjara
Persidangan kasus pemalsuan merek celana jin Cardinal kembeli digelar di Pengadilan Negeri Pati, Selasa (2/7/2024).
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
Sementara, anggota tim kuasa hukum PT Multi Garmenjaya, Greynaldi, mengatakan bahwa tuntutan terhadap terdakwa merupakan kewenangan kejaksaan.
"Keputusan akhir kembali ke majelis hakim untuk menimbang dan memutuskan pantasnya seperti apa. Kami hanya berharap putusan seadil-adilnya," ucap dia.
Kronologi kasus
Sebagaimana diberitakan oleh Tribun sebelumnya, perusahaan pemegang merek celana jins Cardinal, PT Multi Garmenjaya, memejahijaukan Neneng, perempuan asal Pati yang didakwa memalsukan merek.
Neneng sebelumnya dilaporkan karena memproduksi dan menjual celana Cardinal palsu.
Staf Khusus PT Multi Garmenjaya, Sufiyanto, mengatakan bahwa aktivitas ilegal yang dilakukan Neneng kali pertama diketahui saat karyawan Cardinal menemukan unggahan yang bersangkutan di Marketplace Facebook.
Neneng menjual celana bermerek Cardinal dengan harga sangat murah dibanding aslinya, yakni Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per buah.
Sementara, harga satu celana Cardinal original dibanderol di kisaran Rp 400 ribu.
Baca juga: Video Cardinal Mejahijaukan Warga di Pati Palsukan Merek dan Jual Celana KW
Pihak Cardinal pun melakukan investigasi dengan cara melakukan pemesanan dan mendatangi pabrik konveksi yang memproduksi celana Cardinal KW di Desa Mojolawaran, Kecamatan Gabus.
Ternyata, pabrik tersebut memang memproduksi celana Cardinal palsu dengan skala besar.
Perusahaan asal Bandung ini pun memproses hukum kasus ini.
Neneng dijerat pasal 100 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (UU MIG).
Ayat 1 pasal tersebut menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar.
Adapun ayat 2 berbunyi bahwa setiap orang yang dengan tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama empat tahun dan/atau denda paling banyak Rp 2 miliar.
Kuasa Hukum pihak Cardinal, Deni Rohmana, mengatakan bahwa kliennya mengalami kerugian signifikan akibat maraknya pembajakan merek Cardinal.
Menurut dia, pembajakan merek Cardinal sudah berlangsung selama belasan tahun di berbagai kota.
Detik-detik Aipda Ucok Tega Bantai Ibunya Hingga Tewas, Pukul Kepalanya 3X dengan Tabung Gas Melon |
![]() |
---|
FAKTA, Bisikan Gaib Ini Bikin ABG Tusuk Ayah dan Neneknya Hingga Tewas, Ibu Selamat Meski Terluka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ini 3 Tersangka Baru Kasus Suap Proyek Jalur Kereta Api |
![]() |
---|
IRONI Rohidin Mersyah, Dijuluki Gubernur Termiskin di Indonesia, Kini Kena OTT KPK, Segini Hartanya |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Rudapaksa Kakak Beradik di Purworejo, Polisi Telusuri TKP, Periksa 10 Terlapor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.