Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

116 Orang Tewas Dalam Acara Keagamaan di India Akibat Berdesakan

Sejumlah 116 orang tewas akibat berdesakan ketika berlangsung acara keagamaan atau 'satsang' di Hathras, Uttar Pradesh, India pada Selasa (2/7/2024).

Editor: m nur huda
Pawan SHARMA / AFP
Korban meninggal dalam acara keagamaan yang dibawa ke rumah sakit di Hathras di negara bagian Uttar Pradesh, India pada 2 Juli 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, INDIA -  Sejumlah 116 orang tewas akibat berdesakan ketika berlangsung acara keagamaan atau 'satsang' di Hathras, Uttar Pradesh, India pada Selasa (2/7/2024).

Ratusan korban tewas dalam acara keagamaan tersebut juga termasuk wanita dan anak-anak.

Pemerintah negara bagian India telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut dan mengirim tiga menteri untuk datang ke lokasi dan memantau pekerjaan bantuan.

Kepala Polisi India Inspektur Jenderal (Aligarh) Shalabh Mathur mengonfirmasi bahwa 116 orang telah meninggal sejauh ini.

"Laporan Informasi Pertama (FIR) akan diajukan terhadap penyelenggara satsang karena jumlah orang yang hadir melebihi jumlah yang diizinkan. Penyelidikan tingkat tinggi telah diperintahkan," katanya.

Kepala Sekretaris Presiden Uttar Pradesh Manoj Kumar Singh, yang mengunjungi lokasi kejadian, mengatakan bahwa dari 116 orang yang meninggal, 108 di antaranya adalah wanita, tujuh anak-anak, dan satu pria.

Dari jumlah tersebut, 72 orang telah teridentifikasi sejauh ini.

"Pemerintah daerah telah mengumumkan santunan sebesar Rs 2 lakh untuk korban meninggal dan Rs 50.000 untuk korban luka. Jumlah yang sama juga akan diberikan oleh pemerintah pusat," katanya.

Pemicu Kepanikan

Satsang tersebut diselenggarakan oleh Komite Manav Mangal Milan Sadbhavna Samagam untuk orang yang mengaku sebagai dewa bernama Narayan Sakar Hari, yang juga dikenal sebagai Sakar Vishwa Hari atau Bhole Baba .

Polisi tengah mencari Bhole Baba, yang belum ditemukan setelah insiden penyerbuan tersebut.

Seorang wanita yang menghadiri 'satsang' mengatakan bahwa acara itu diselenggarakan untuk menghormati seorang guru lokal, Bhole Baba alias Narayan Saakar Hari.

Kepanikan terjadi saat kerumunan mulai pergi.

Sumber mengatakan para penyembah dilarang pergi sampai mobil guru gadungan itu pergi, yang menyebabkan kerumunan besar berkumpul di area kecil.

Menurut saksi mata, para penyembah itu mati lemas dan tubuh mereka saling menumpuk dalam penyerbuan itu -- salah satu tragedi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved