Berita Blora
Ditjen Kebudayaan Dukung Kesenian Barongan Jadi Identitas Blora
Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek mendorong agar kesenian barongan menjadi identitas Kabupaten Blora.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek mendorong agar kesenian barongan menjadi identitas Kabupaten Blora.
Hal itu diungkapkan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi, saat ditemui seusai membuka Festival Budaya Spiritual di Alun-alun Blora, Senin (8/7/2024) malam.
"Untuk barongan ini sudah masuk warisan budaya tak benda nasional. Dengan pengembangan yang sudah ada, proses pewarisannya saya melihat telah melibatkan anak-anak sekolah, anak SMA dan ada juga yang anak SMP," katanya , kepada Tribunjateng.
Menurutnya, pengembangan tersebut sudah masuk dalam bagian dari proses pewarisan yang berkelanjutan.
Sjamsul mendorong agar kesenian barongan dapat menjadi identitas Kabupaten Blora.
"Kiranya ke depan barongan ini bisa menjadi identitas Kabupaten Blora," jelasnya.
Bahkan kesenian barongan, sebetulnya bisa diajukan untuk mendapatkan hak cipta agar tidak mudah di klaim daerah lain.
"Berkaitan dengan hak cipta karena ini hasil karya yang sudah turun temurun, itu menjadi hak kekayaan intelektual komunal, dimiliki bersama oleh masyarakat, tidak bisa diklaim oleh satu dua orang," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berencana mendaftarkan kesenian barongan Blora sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) ke Kemenkumham RI.
Tujuannya agar, kesenian barongan khas Blora tidak diklaim oleh daerah lain.
Menurut Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Blora, Agus Puji Mulyono, dengan upaya pendaftaran ke Kemenkumham itu nantinya kesenian yang asli Blora tidak mudah untuk diklaim kabupaten atau kota lain.
"Kita sudah bicarakan ke Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar), untuk mempercepat pendaftaran barongan sebagai kekayaan intelektual,"
"Sehingga nanti barongan ini tidak mudah diklaim oleh kabupaten atau kota lainnya," katanya, kepada Tribunjateng, Kamis (4/7/2024).
Sebab, menurut Agus barongan Blora memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
"Memang kalau bicara barongan, di beberapa daerah kan juga ada ya. Tetapi barongan di Blora ini memiliki ciri khas, keunikan sendiri yang tidak dimiliki kabupaten atau kota lain," terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Dinporabudpar Blora segera mengupayakan pendaftaran barongan Blora sebagai kekayaan intelektual ke Kemenkumham RI.
"Dengan waktu yang tidak terlalu lama kami minta kepada Dinporabaudpar ini untuk segera mendaftarkan barongan Blora. Sehingga kita yakin barongan blora tidak diklaim oleh kabupaten lain," paparnya.(Iqs)
Pembangunan Bendungan Karangnongko Blora Bakal Gusur Warga 5 Desa, Bagaimana Nasibnya? |
![]() |
---|
Pedagang Keluhkan Lambatnya Pembangunan Kembali Pasar Ngawen Blora |
![]() |
---|
79 Ribu Warga Blora Terima Bantuan Pangan, Bulog Imbau Warga Tidak Jual Beras Bantuan |
![]() |
---|
Pelajar SMA N 1 Ngawen Blora Senang Terima Menu Makan Bergizi Gratis, Minta Porsi Nasi Ditambah |
![]() |
---|
Hingga Awal Agustus 2025, Pajak Hotel Blora Sumbang Rp 952 Juta untuk PADÂ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.