Pertama Kali Dalam Sejarah, Wanita Terlibat Prosesi Penggantian Kiswah Kabah Mekkah

TRIBUNJATENG.COM - Prosesi tradisi penggantian kiswah atau kain penutup Kabah di Mekkah, Arab Saudi, tahun ini untuk pertama kalinya melibatkan perempuan.

Penggantian penggantian kiswah Kabah dilakukan Minggu (7/7/2024).

Sesuai tradisi tahunan menyambut 1 Muharam, Otoritas Pengelola dan Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menggelar penggantian kain penutup kiblat umat Islam itu.

Tahun ini, pelepasan kain lama dan pemasangan kiswah baru diadakan pada Minggu (7/7/2024), bertepatan dengan hari pertama dalam tahun 1446 Hijriah.

Dilansir dari Arab News, tim terdiri dari 159 perajin terampil di bawah pengawasan insinyur dan teknisi yang terlatih khusus untuk proses rumit tersebut.

Bedanya, sejumlah wanita dari Otoritas Pengelola dan Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi turut berpartisipasi dalam penggantian kiswah.

Momen tersebut terlihat dari berbagai unggahan yang dibagikan di media sosial Instagram oleh otoritas Arab Saudi, @reasahalharmain, Minggu.

"Untuk pertama kalinya, ikut serta dalam penugasan Otoritas Pengelola dan Perawatan Masjid Agung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dalam upacara penggantian," tulis unggahan.

Tampak dalam salah satu video, beberapa wanita membawa sejumlah bagian kiswah dengan ornamen kaligrafi bersulam emas yang dibungkus plastik bening.

Prosesi yang melibatkan para wanita ini berlokasi di pabrik kiswah yang terletak di Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Kabah, tidak jauh dari Masjidil Haram.

Satu per satu petugas wanita menyerahkan bagian-bagian kiswah kepada petugas pria yang segera memasukkan ke truk.

Truk tersebut juga berisi gulungan kiswah lain yang selanjutnya dibawa ke Kabah di Masjidil Haram untuk penggantian.

Kiswah berisi 53 potong kain bersulam emas, yang terdiri dari 16 bagian untuk area sabuk, tujuh potong untuk di bawah sabuk, empat potong untuk area sudut, dan 17 untuk lampu atau lentera.

Selain itu, lima potong untuk tirai pintu, satu potong untuk sudut Rukun Yamani, dan dua potong untuk garis luar Hajar Aswad beserta talangnya.

Dikutip dari Gulf News, Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Kabah mencakup 159 staf yang merupakan perajin terampil untuk memproduksi puluhan potong kain sulaman emas penutup Kabah.

Pekerjaan tersebut dilakukan dengan tangan, dan membutuhkan waktu antara 60 hingga 120 hari untuk menyelesaikan satu potong kain sulaman emas.

Tercatat, sebanyak 120 kilogram emas, 100 kilogram perak, dan 1.000 kilogram sutra digunakan dalam produksi kiswah.

Sebagai gambaran, satu potong kiswah memiliki 1.350 kilogram dan tinggi 14 meter. Kain ini juga memiliki empat sisi terpisah dan tirai pintu.

Pada bagian luar, kain penutup Kabah dihiasi dengan tulisan-tulisan yang ditenun dengan benang hitam. Guna memasang kiswah, keempat sisinya harus diangkat secara terpisah ke atas Kabah.

Setelah semua sisi terpasang, sudut-sudutnya dijahit dari atas hingga ke bawah. Kemudian, barulah tirai dipasang, yang membutuhkan waktu dan keterampilan dari para perajin.

Sebuah lubang dibuat pada kain hitam yang berukuran sebesar tirai, yaitu dengan lebar sekitar 3,33 meter hingga ujung penutup serta panjang 6,35 meter.

Selanjutnya, tiga lubang dibuat pada kain hitam untuk memasang tirai dari bawah kain.

Terakhir, bagian tepi dipasang dengan menjahitnya ke dalam kain hitam.

Sementara itu, pada 22 Mei lalu, sekitar tiga minggu sebelum pelaksanaan haji, bagian bawah kiswah dinaikkan.

Prosedur ini diulang setiap tahun untuk melindungi kiswah agar tidak kotor dan rusak saat jemaah haji mengitari Kabah.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pertama Kali, Wanita Terlibat Penggantian Kiswah Kabah