Joko Suranto, Kuda Hitam Siap Mengejutkan Pilgub Jateng 2024? Begini Analisa Yusak Farchan
Di tengah ketatnya persaingan Pilgub Jateng 2024, Joko Suranto muncul sebagai calon yang bisa mengubah peta politik.
TRIBUNJATENG.COM - Di tengah dinamika politik Pilgub Jawa Tengah yang semakin memanas, nama Joko Suranto muncul sebagai calon potensial yang bisa menjadi kuda hitam dalam pemilihan ini.
Yusak Farchan, Pengamat Politik Citra Institute sekaligus Dekan FISIP Universitas Pamulang, menyatakan bahwa meskipun popularitas dan elektabilitas Joko Suranto belum setinggi beberapa kandidat lainnya, peluangnya untuk menang masih terbuka lebar.
"Joko Suranto bisa menjadi kuda hitam dalam Pilgub Jateng jika dia mampu memompa elektabilitas dan popularitasnya hingga masa pendaftaran calon pada 27 Agustus mendatang," ujar Yusak Farchan melalui sambungan telepon, 10 Juli 2024.

Baca juga: Belum Ada yang Dominan! Pilgub Jateng 2024 Masih Penuh Ketidakpastian
Peta Politik yang Dinamis
Menurut Yusak, peta politik empat bulan ke depan akan sangat dinamis. Meskipun saat ini ada calon dengan elektabilitas tertinggi, itu tidak menjamin kemenangan di pemilihan. Simulasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur perlu diperhatikan. Setelah penetapan pasangan calon, perubahan peta politik sangat mungkin terjadi.
"Swing voter dan undecided voter masih tinggi, menunjukkan bahwa tingkat kemantapan pilihan pemilih belum sepenuhnya firm dan masih bisa berubah secara signifikan," kata Yusak.
Hal ini membuat semua kandidat, termasuk Joko Suranto, memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pemilihan.
Popularitas: Tantangan dan Peluang
Menariknya, survei LSI menunjukkan bahwa Gus Yasin yang dikenal sebagai figur populer ternyata belum mencapai tingkat pengenalan 80 persen. "Artinya, masih banyak masyarakat yang belum mengenalnya, memberikan ruang bagi kandidat lain seperti Joko Suranto untuk meningkatkan popularitas," tambah Yusak.
Yusak Farchan menegaskan bahwa popularitas adalah variabel penting dalam pemilihan. Mengingat luasnya wilayah Jawa Tengah, para kandidat harus memanfaatkan berbagai media untuk mempercepat peningkatan popularitas, termasuk media sosial dan baliho. Penggunaan gadget yang tinggi di kalangan masyarakat juga menjadi faktor yang harus dimaksimalkan oleh para kandidat untuk mencapai popularitas yang seimbang dan efektif.
"Joko Suranto perlu memanfaatkan sosial media dan baliho secara berimbang untuk menjangkau lebih banyak pemilih, terutama di daerah-daerah dengan pengguna gadget yang tinggi," jelas Yusak.
Kesempatan Terbuka Lebar
Dengan popularitas dan elektabilitas yang masih bisa ditingkatkan, Joko Suranto memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilgub Jateng. Upaya kuat dalam memanfaatkan media sosial, baliho, dan strategi kampanye yang efektif akan menjadi kunci suksesnya.
"Jika Joko Suranto mampu memanfaatkan sisa waktu hingga masa pendaftaran calon dengan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin dia akan menjadi kuda hitam yang mengejutkan di Pilgub Jateng 2024," pungkas Yusak.
Kontak Media:
Segini Harta Kekayaan Komjen Pol Purn Mathius D. Fakhiri Gubernur Papua Terpilih eks Kapolda Papua |
![]() |
---|
Pembelaan Mbak Ita: Kasusnya Sarat Kepentingan Politik Jelang Pilkada 2024 |
![]() |
---|
KPU Jateng Siap Laksanakan Putusan MK Mengenai Pemisahan Pemilu dan Pilkada |
![]() |
---|
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Mulai 2029, MK Putuskan Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah, Pemilihan DPRD Bareng Pilkada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.