Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kendal

Asyik! di Pomindo Kendal Bisa Beli Minyak Goreng Eceran Seharga 500 Rupiah 

Sebuah terobosan baru kini tengah dijajaki warga Kendal, dalam penjualan minyak goreng dengan harga yang cukup terjangkau.

Tribun Jateng/ Agus Salim
Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono (pakai blangkon) menjajal pengoperasian Pomindo layaknya mengisi bensin di depo Pomindo Kebonharjo, Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal   

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sebuah terobosan baru kini tengah dijajaki warga Kendal, dalam penjualan minyak goreng dengan harga yang cukup terjangkau. 


Melalui sistem operasional mirip SPBU yang diberi nama POM Minyak Goreng Indonesia (Pomindo), masyarakat bisa melakukan transaksi pembelian sesuai keinginan. 


Bahkan, jika membeli Rp 500 pun tetap dilayani.


Cara ini merupakan bentuk kerja sama dengan PT Parama Artha Buawana, sebuah perusahaan swasta yang ikut memasok distribusi minyak bersama investor kemitraan Depo Pomindo Kendal.


Direktur Utama PT Parama Artha Buwana, Yaya Sumantri mengatakan sistem penjualan minyak goreng berbasis kemitraan ini sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. 


Yaya menjelaskan, terdapat perbedaan kualitas minyak yang dijual di Pomindo dengan minyak di pasaran. Namun, tetap dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).


"Minyak yang kami jual sangat berkualitas dan dengan harga yang terjangkau," kata Yaya saat membuka outlet Pomindo di Kendal, Sabtu (13/7/2024). 


Owner Depo Pomindo Kendal, Budi Santoso menargetkan seluruh desa di Kendal bisa menerapkan sistem operasi tersebut. 


Adapun cara untuk menjalin kemitraan dengan Pomindo cukup mudah. Warga hanya perlu membawa KTP, Surat Keterangan Usaha (SKU) dan membayar uang muka sebesar 50 persen dari total investasi yang bisa mencapai Rp 45 juta.


Hanya saja, saat ini Pomindo baru membuka satu outlet untuk satu desa. 


"Semua lapisan bisa menjalin kemitraan, tapi ini hanya untuk satu desa punya satu outlet. Takutnya nanti sikut-sikutan," 


"Mau punya usaha warung atau apapun, ini bisa jadi investasi panjang, bisa mencapai Rp 45 juta. Dan kalau yang per bulan lancar, bisa lebih." terangnya.


Meski begitu, tidak menutup kemungkinan pihaknya bisa membuka lebih dari satu outlet di masing-masing desa. Tergantung tingkat kepadatan penduduk dan luas wilayah. 


"Bisa sampai dua atau tiga titik jika jumlah penduduk banyak, atau mungkin jarak antar desa sangat jauh yang membuat kesulitan suplainya," sambungnya.


Diterangkan lebih lanjut, minyak yang disediakan Pomindo memiliki kualitas CP 10 dan lebih bagus daripada yang dijual di pasaran.


Hal ini lebih menguntungkan lantaran kualitas yang ditawarkan lebih bagus dan harga terjangkau.


"Kami melayani pembeli eceran, maupun biasa
Alatnya kami jamin sangat higienis," bebernya.


Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Sugiono mendukung jalinan kemitraan ini untuk membuka peluang usaha yang menjanjikan. 


"Ini merupakan langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka peluang usaha baru," papar Sekda.


Menurut Sugiono, bisnis minyak goreng berpotensi lebih cepat berkembang lantaran menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.


"Dengan kemudahan harga terjangkau dan daya beli dapat diatur sesuai pembelian. Beli berapapun dilayani, nanti bawa botol kalau mau beli," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved