Berita Semarang
Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang Habiskan Anggaran Rp 12 Miliar Mangkrak Sudah Dua Tahun
Jembatan Kaca Tinjomoyo, yang terletak di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo, Semarang, hingga saat ini belum dioperasionalkan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jembatan Kaca Tinjomoyo, yang terletak di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo, Semarang, hingga saat ini belum dioperasionalkan.
Padahal, pembangunan jembatan tersebut sudah selesai sejak 2022 lalu. Artinya, sudah dua tahun jembatan itu nganggur.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono menyayangkan, jembatan yang dibangun dengan anggaran cukup besar itu belum dilanjutkan.
"Kita ngeman ketika jembatan kaca dengan dana cukup besar lebih dari Rp 12 miliar itu belum dilanjutkan," papar Suharsono, Minggi (14/7/2024).
Diakuinya, memang perlu ada kajian keselamatan untuk menjamin keamanan para pengunjung. Sarana penunjuang keselamatan harus dipenuhi terlebihdahulu. Selain itu, sarana prasarana pendukung juga harus ditambah, misalnya akses jalan perlu dilebarakan.
Sebelumnya, jembatan kaca ini digadang menjadi ikon destinasi wisata baru di Semarang. Dia berharap, itu bisa diselesaikan dan dinikmati oleh masyarakat.
"Saya kira jembatan kaca salah satu destinasi. Perlu ada penambahan sarpras. Itu sudah dibangun 2022. Sudah dua tahun mangkrak, nganggur. Yang saat itu terlihat menjadi pembangunan mercusuar di Semarang, eman tidak dioperasionalkan," tutur politikus PKS tersebut.
Lebih lanjut, Suharsono mengatakan, tahun depan sudah mulai dilaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025 - 2045. Maka, nantinya 2025 akan menjadi titik RPJPD tahun pertama. Sehingga, diharapkan, pekerjaan yang belum tuntas pada tahun-tahun sebelumnya bisa segera diselesaikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menargetkan, operasional Jambatan Kaca Tinjomoyo pada awal 2025. Jembatan kaca memang harus segera diselesaikan mengingat ini merupakan visi misi pasangan Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu ketika menjadi wali kota dan wakil wali kota Semarang terpilih.
"Target operssional awal 2025 harus sudah operasional. Ini sesuai janji visi-misi Hendi-Ita," ucap Wing.
Wing membeberkan, penyelesaian jembatan kaca dianggarkan pada APBD Perubahan 2024. Alokasi anggarna melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk menyelesaikan sarana dan prasarana penunjang. Dia memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akan terpenuhi tahun ini.
"K3nya slse th ini, Railing tangga, penutup railing, jaring pengaman. Sehingga, operasoonalnya lebih mudah karena ada K3. Perubahan anggaran ini tuntas, tahun depan bisa operasional," sebutnya.
Wing memaparkan, sementara ini penambahan baru untuk K3 saja. Pihaknya belum berencana untuk menambah spot atau wahana baru di kawasan wisata Tinjomoyo. Rencana ke depan, Hutan Wisata Tinjomoyo digadang menjadi hutan raya.
Saat ini, Disbudpar masih menunggu kajian dari Badan Riset Inovasi Nasional.
"Spot baru menunggu follow up menjadi hutan raya. Kerjasamanya DLH dengan BRIN. Nanti ada konsep-konsep penambahan destinasi yang baru. Mekanismenya, tunggu hasil kajian," jelasnya.
Harga Ayam Potong Tembus Rp40 Ribu di Semarang, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
100 Siswa Sekolah Rakyat Kota Semarang Mulai Persiapan Ikuti MPLS |
![]() |
---|
Retribusi Anjlok Hingga Jual-Beli Lapak Ilegal, Persoalan di Balik Penataan Simpang Lima Semarang |
![]() |
---|
Sosok Pembunuh Ika Rahmawati Ditangkap di Semarang, Pelaku Nasabah Gadai Korban |
![]() |
---|
Dekan FK Undip Tegaskan Tenaga Medis Hadir untuk Mengabdi kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.