Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Firdaus Bocah SD Tak Malu Sekolah Hari Pertama Pakai Sandal Jepit, Ayah Ibu Tak Sanggup Beli

sah bocah SD yang semangat di hari pertama sekolah meski hanya mengenakan sandal jepit viral di media sosial.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Kisah bocah SD yang semangat di hari pertama sekolah meski hanya mengenakan sandal jepit viral di media sosial. 

Baerbagai hasil bumi ini sebagai tanda menyerahkan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

Sekolah Pakis menyediakan program Paket C atau setara SMA dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Salah satu wali murid, Fitri (30), memilih menyekolahkan anaknya, Arlin (13), ke MTs Pakis karena gratis.

Selain itu jaraknya juga dekat dari rumah sehingga cukup berjalan kaki.

"Kalau harus menyekolahkan ke sekolah lain tidak ada biayanya," tutur warga Dusun Karanggondang, Desa Sambirata ini, Senin, dikutip dari Kompas.com.

"Untuk transportasi dan lainnya paling tidak butuh Rp500.000 per bulan," imbuhnya.

Akses menuju atau ke luar dusun yang berjarak sekitar 20 kilometer arah barat daya dari ibu kota kabupaten, Purwokerto ini, memang sulit karena tidak ada transportasi umum.

Selain soal biaya, alasan lain Fitri memili Pakis karena di sekolah tersebut anaknya diajarkan mengenai pertanian, peternakan, dan lainnya.

"Selain belajar juga ada prakteknya," ujar Fitri.

Hal senada disampaikan wali murid lainnya, Wasem (45).

Ia mendaftarkan anaknya ke jenjang pendidikan Paket C dengan membawa talas dari hasil bercocok tanam di dekat rumahnya.

"Saya memilih menyekolahkan di sini karena gratis. Lebih dekat dari rumah, jadi bisa jalan kaki," ucap Wasem.

Koordinator Sekolah Pakis, Isrodin mengatakan, pendaftaran menggunakan hasil bumi ini memiliki pesan bahwa untuk menempuh pendidikan memang butuh perjuangan.

Meski rata-rata berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah, para orang tua diharapkan dapat terus berupaya untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.

"Pendidikan tidak ada (yang betul-betul) gratis. Orang tua jangan pasrah, ini bagian dari bahwa pendidikan butuh perjuangan, menanam pisang, singkong dan lainnya juga butuh proses," kata Isrodin.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved