Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Menilik Proses Pembuatan Sabun Susu Thalita Berbahan Susu Sapi Murni

Menilik Proses Pembuatan Sabun Susu Thalita Berbahan Susu Sapi Murni di Desa Sumogawe Kabupaten Semarang. Produksnya sudah ekspor ke beberapa negara

Editor: iswidodo
tribunjateng/mahasiswa UIN Salatiga magang jurnalistik
Proses pembuatan sabun susu thalita menggunakan bahan susu sapi murni di dusun Piji, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Desa Sumogawe, terkenal sebagai pusatnya peternak sapi perah. Desa yang berada di kaki gunung merbabu ini memiliki industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sabun susu yang sudah berkembang hingga mancanegara. Kegiatan ini awalnya merupakan inisiatif dari para peternak sapi perah di daerah Sumogawe yang berkomitmen untuk mengolah susu menjadi produk yang layak jual.

Salah satu warga yang komitmen menciptakan produk sabun susu ini ialah Yuli. Seorang ibu rumah tangga yang dulunya hanya mencari rumput dan merawat sapi perah, kini konsisten untuk menggeluti usaha ini. Yuli terus melanjutkan pembuatan sabun susu di dusun Piji, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

"Dulu banyak yang ikut usaha, tapi karena kami notabennya peternak dan tidak memiliki pengalaman di bisnis, jadi satu persatu mundur," ujar Yuli, Rabu (10/07/2024).

SABUN SUSU - Yuli tunjukkan sabun susu thalita buatannya, yang menggunakan bahan susu sapi murni. Dia produksi di di dusun Piji, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
SABUN SUSU - Yuli tunjukkan sabun susu thalita buatannya, yang menggunakan bahan susu sapi murni. Dia produksi di di dusun Piji, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. (tribunjateng/mahasiswa UIN Salatiga magang jurnalistik)

Sabun Susu Thalita adalah salah satu UMKM yang Yuli kembangkan hingga saat ini. Banyak produk yang dihasilkan seperti sabun batang ada enam varian dan aroma, lotion, lulur, collagen, dan sabun cuci piring.

Tidak hanya terbuat dari susu, banyak produk sabun yang menggunakan bahan alami seperti daun kelor, zaitun, temulawak, kunyit, oat, madu dan kopi. Dulu ada olahan makanan seperti stick susu, yogurt, dan kerupuk susu. Akan tetapi pasar menggiring untuk fokus di sabun susu dan edukasi.

Adapun manfaat yang dihasilkan dari menggunakan sabun susu ini tergantung pada varian sabun itu sendiri. Ada enam varian sabun susu batang, yang pertama varian netral untuk menghaluskan dan memutihkan kulit. Kedua varian daun sereh, selain menghaluskan dan memutihkan kulit dapat juga digunakan untuk mengusir nyamuk dan menghangatkan tubuh.

Sabun susu Thalita diproduksi warga di dusun Piji, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Sabun susu Thalita diproduksi warga di dusun Piji, desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. (tribunjateng/mahasiswa UIN Salatiga magang jurnalistik)

Memutihkan Kulit

Ketiga varian melati, selain memutihkan kulit dapat juga digunakan untuk pengharum badan serta memberikan efek relaksasi. Keempat varian lavender, selain menghaluskan dan memutihkan kulit juga dapat mengusir nyamuk. Kelima varian green tea, bermanfaat untuk menyegarkan kulit. Yang terakhir varian aroma terapi, untuk membuat badan lebih rileks dan segar.

UMKM ini bisa memproduksi kurang lebih 5.000 batang sabun dalam sehari. Untuk distribusi produk sudah sampai di Pulau Kalimantan, Bali, Jakarta, Semarang, Magelang, hingga mancanegara seperti Swiss, Malaysia, dan Singapura.

Untuk harga sabun mulai dari Rp3.000-Rp15.000. Khusus distributor Swiss di hargai Rp75.000/batang karena produk sabun susu yang dikirim harus mengutamakan cerita indah dibalik proses pembuatan dan bahan yang digunakan.

Sabun Cair

Memiliki tiga karyawan untuk produksi khusus olahan susu di Piji, Sumogawe. Sedangkan untuk produk lain seperti lotion, sabun cair, lulur, dan sabun cuci tangan dipecah menjadi beberapa tempat. "Jadi kita kerjasama dengan beberapa orang terpercaya, untuk Semarang ada dua tempat, terus yang satunya ada di daerah Pasar Suruh," imbuhnya.

Dibuang Sayang
Tahun 1998 terjadi reformasi. Krisis ekonomi membuat peternak sapi perah di Sumogawe terdampak kala itu. Pabrik pengolahan susu juga tutup. Sehingga susu hasil perahan sapi ternak di Sumogawe banyak terbuang.

Seekor sapi bisa menghasilkan 20 liter susu. Bila seorang peternak punya 15-20 ekor sapi perah, maka akan banyak susu terbuang sia-sia. Karena kala itu belum terserap di pasaran.

Untuk mengatasi hal tersebut, dinas perindustrian memberikan bantuan dan melatih para peternak sapi perah untuk mengolah susu menjadi beberapa produk yang layak dijual. Seperti olahan sabun dari susu dan beberapa makanan yang berbahan dasar dari susu. Meliputi stick susu, es krim, yogurt, dan kerupuk susu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved