Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BHP Semarang

3 Komoditi Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Pamer di Jenewa Swiss

Pemerintah Indonesia memanfaatkan Sidang Majelis Umum WIPO Ke-65 pada 9- 17 Juli 2024 untuk mempromosikan 6 produk unggulan asal Jawa Tengah.

Editor: deni setiawan
BHP SEMARANG
Salah satu produk unggulan Jawa Tengah yang dipamerkan pada WIPO Exhibition bertajuk “Creative, Sustainable ASEAN” di Appolon Saloon, WIPO Main Lobby, 9- 17 Juli 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, SWISS - Pemerintah Indonesia memanfaatkan Sidang Majelis Umum WIPO Ke-65 yang berlangsung pada9- 17 Juli 2024 untuk mempromosikan dan mengenalkan enam produk unggulan asal Jawa Tengah dari sektor pertanian dan perkebunan yang telah tersertifikasi indikasi geografis pada ajang WIPO Exhibition bertajuk “Creative, Sustainable ASEAN” di Appolon Saloon, WIPO Main Lobby.

Tiga produk tersebut adalah purwaceng Dieng, carica Dieng, dan tembakau srinthil Temanggung.

Baca juga: BHP Semarang Ikuti Pembukaan Hari Pengayoman dan Doa Bersama Kemenkumham Untuk Negeri

Baca juga: BHP Semarang Goes To Campus, Kenalkan Tugas dan Fungsi Kelembagaan ke Mahasiswa

Pertama, purwaceng Dieng yang merupakan tumbuhan alami yang dianggap berkhasiat obat.

Tumbuhan ini memiliki beberapa senyawa tingkat tinggi seperti flavonoid, alkaloid, dan kandungan polifenol.

Selain itu, purwaceng juga diyakini sebagai afrodisiak yaitu yang merupakan makanan atau herbal yang diyakini dapat meningkatkan gairah seksual.

Kedua, carica Dieng.

Buah carica tidak dapat dikonsumsi secara langsung karena rasanya yang sedikit asam dan memiliki kandungan papain yang tinggi pada getahnya serta daging buahnya yang tipis.

Namun, mereka dapat diolah menjadi berbagai produk seperti koktail buah, jus, selai, hingga sirup.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pengendalian Gratifikasi, Tim UPG BHP Semarang Ikuti E-Learning

Baca juga: BHP Semarang Laksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke – 116 Tahun 2024

Ketiga, tembakau srinthil Temanggung.

Tembakau jenis ini merupakan tembakau istimewa dan kerap digunakan sebagai campuran karena kadar nikotin yang tinggi dan aromanya yang khas.

Oleh karena dianggap istimewa, perlakuan tembakau srintil ini pun tidak sama dengan tembakau lain pada umumnya.

Tembakau srintil biasanya mengeluarkan bau yang menyengat seperti busuk dan berwarna kuning.

Hal ini diakibatkan kadar nikotine tembakau jenis ini yang cukup tinggi.

Dengan keikutsertaan produk indikasi geografis Jawa Tengah pada pameran di Jenewa, Swiss ini dapat mengenalkan dan memperluas produk tersebut ke pasar dunia. (*)

Baca juga: "Gue Bingung" Arafah Rianti Tanggapi Rencana Raffi Ahmad Beri Rp 500 Juta ke Nikahan Halda & Jirayut

Baca juga: Elektabilitas Melonjak! Ahmad Luthfi Mungkin Lawan Kotak Kosong di Pilgub

Baca juga: Salah Satu Alasan Kimberly Ryder Ceraikan Edward, Mobilnya Digelapkan Suami

Baca juga: Viral Video Suami Bangun Rumah di Makam Istrinya Dicibir Netizen, Anak Ungkap Fakta Haru di Baliknya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved