Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal Hari Ini

Dugaan Perundungan Siswi SMP Saat MPLS, Keluarga Korban Diintervensi Agar Tidak Melapor

Aksi dugaan perundungan menimpa AD (12) siswi SMP di Cianjur Jawa Barat saat fashion show pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Editor: deni setiawan
WIKIHOW
ILUSTRASI kasus perundungan. 

TRIBUNJATENG.COM, CIANJUR - Dugaan kasus perundungan dialami siswi baru tingkap SMP di Cianjur Jawa Barat.

Bahkan pihak sekolah yang mengetahui kejadian tersebut sempat mengintervensi pihak keluarga korban untuk tidak melapor.

Karena geram seakan pihak sekolah 'cuci tangan', pihak keluarga korban pun buka suara dan akan melapor ke pihak kepolisian, bahkan mengadu ke pemerintah daerah setempat.

Baca juga: Korupsi di Bank BUMN Cianjur Terungkap Setelah Ada Laporan Kredit Macet Rp3,1 Miliar

Baca juga: Detik-detik Tantri Jatuh Dari Panggung Setinggi 2 Meter Salami Penonton, Tragedi Cianjur Malam Ini

Terjadi aksi dugaan perundungan kepada siswi SMP baru di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Aksi dugaan perundungan tersebut menimpa AD (12) saat fashion show pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Korban pun mengalami luka dan mengeluh sakit saat buang air kecil.

Setelah mengikuti kegiatan tersebut, AD tiba-tiba dihampiri oleh siswi lainnya.

Paman korban yang enggan disebutkan identitasnya menjelaskan, keponankannya tersebut mengalami tindak kekerasan atau perundungan ketika dihampiri siswa lainya yang tiba-tiba memukul punggung bawah.

"Tindakan kekerasan yang dialami keponakanya itu merupakan puncaknya."

"Karena sebelumnya juga sempat mengalami perundungan lain dari pelaku yang sama," ucapnya seperti dilansir dari Tribunnews.com, Minggu (21/7/2024).

Baca juga: Polisi Salah Tangkap Pelaku Utama Pembunuhan Vina? Pegi Cianjur dan Pegi Cirebon Sangkal Terlibat

Baca juga: "Akan Selalu Terkenang" Tantri Kotak Jatuh dari Panggung karena Ditarik Penonton di Cianjur

Saat pelaku melakukan aksi perundungan, lanjut dia, siswa lain sempat melihat aksi pelaku, bahkan sempat mengingatkannya untuk tidak melakukannya.

Namun pelaku tetap melakukan aksi perundungannya.

"Pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan, akibat tindakan perundungan tersebut, keponakannya itu mengalami luka dan mengeluhkan sakit ketika buang air kecil serta mengalami trauma akibat kejadian yang telah dialaminya.

"Karena trauma, kini AD enggan bersekolah, bahkan wajahnya sering murung seusai menjadi korban perundungan itu,"

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved