Berita Pekalongan
Kota Pekalongan Segera Miliki TPST Dilengkapi 6 Mesin Canggih
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Degayu Kota Pekalongan telah overload. Ketinggian gunungan sampah di TPA tersebut sudah mencapai 25 meter.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN- Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Degayu Kota Pekalongan telah overload. Ketinggian gunungan sampah di TPA tersebut sudah mencapai 25 meter.
Bahkan, dua tahun lagi Kota Pekalongan diambang krisis pengelolaan sampah, jika tidak diantisipasi sejak sekarang.
Berpijak dari kondisi itu, Kemitraan Indonesia melalui Program Adaptation Fund memfasilitasi pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) untuk Kota Pekalongan.
Jajaran Pemerintah Kota Pekalongan bersama Kemitraan Indonesia melakukan peletakkan batu pertama (Groundbreaking) TPST tersebut. Hadir dalam kegiatan itu Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, didampingi Direktur Program Tata Kelola Berkelanjutan Perubahan Iklim Kemitraan Indonesia, Eka Melisa,di Jalan Raya Simbang Wetan (sebelah Bank Sampah Induk), Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Senin (22/7/2024).
TPST ini dibangun, diatas lahan seluas 900 meter persegi dan sudah dilengkapi peralatan 6 buah mesin yang canggih yakni mesin pencacah ranting, mesin gibrik, mesin conveyor (6m), incinerator, mesin pengasah pisau dan mesin pemilah sampah ditambah pembubur sampah organik.
Baca juga: Pemkot Pekalongan Akan Perluas Area TPA Degayu
Baca juga: Kenaikan Angka Stunting Jadi Perhatian Wali Kota Pekalongan Aaf
Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf Minta Investor Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal
Wali Kota Pekalongan Aaf, sapaan akrabnya menyampaikan terimakasih, kepada Kemitraan Indonesia yang telah membantu Pemerintah Kota Pekalongan melalui Program Adaptation Fund dalam memfasilitasi terwujudnya TPST yang mampu mengolah sampah berkapasitas 5-10 ton per harinya.
"Alhamdulillah kali ini bisa dilakukan groundbreaking pembangunan TPST Kota Pekalongan yang dibantu oleh Kemitraan Indonesia."
"Hal ini bisa menjadi solusi jangka pendek, dalam mengurangi sampah yang menumpuk di TPA Degayu Kota Pekalongan," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Pihaknya berharap, keberadaan TPST Kuripan Kertoharjo ini bisa dimaksimalkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mulai menggiatkan pemilahan sampah dari rumah.
Selain itu, bisa disinergikan dengan program-program penanganan sampah yang sudah digalakkan sebelumnya seperti Omah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS MAMI), Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS-3R), bank sampah, dan sebagainya.
"TPST ini juga diharapkan, bisa membantu menyelesaikan persoalan sampah di Kota Pekalongan. Mengingat, masih ada timbunan-timbunan sampah yang diakibatkan dari ulah sejumlah oknum yang membuang sampah sembarangan seperti di pinggir jalan, bantaran sungai, dan sebagainya."
"Kalau sudah ada TPST sampah-sampah, itu bisa ditampung disini dan diolah dengan baik. Problemnya untuk pembangunan program TPST, ataupun TPS-3R biasanya ditolak warga, karena mereka menganggapnya disitu tempat pembuangan sampah. Padahal, di TPST ataupun TPS-3R itu tempat pengolahan sampah," ucapnya.
Baca juga: TPA Blondo Kabupaten Semarang Overload! Seharusnya Sudah Tak Bisa Menampung Sampah Sejak 2019
Kemudian, dari Dinperpa juga menargetkan agar pengolahan sampah disini, tidak menimbulkan bau tak sedap yang bisa mempengaruhi mobilitas warga.
"Kami berharap kepada masyarakat, jika ada pembangunan TPST maupun TPS-3R semacam ini bisa menerimanya, x
Dan jangan terburu-buru menolak program penanganan sampah ini," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Program Tata Kelola Berkelanjutan Perubahan Iklim pada Kemitraan Indonesia, Eka Melisa menyebutkan, total biaya pembangunan tahap I TPST ini diperkirakan mencapai Rp 2,8 Milliar.
PENTING! Warga Pekalongan Diminta Tak Cuma Andalkan Fogging, DBD Sudah Tembus 130 Kasus |
![]() |
---|
Hotel Santika Pekalongan Wujudkan Kepedulian Lewat Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Satu Pemancing Hilang di Pantai Sunter Pekalongan |
![]() |
---|
"Biar Otak Terasah Lagi" Naura Emak-emak Pekalongan Ikut Turnamen Catur, Tetap Happy Meski Kalah |
![]() |
---|
Raa Cha Suki & BBQ Buka Gerai di Pekalongan, Rudy Hartanto: Jadi Warna Baru Kuliner Kota Batik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.