Berita Pati
Hasil Lab Dinkes Jateng: Penyebab Keracunan Massal Karyawan Pabrik di Pati Bersifat Nonbakteriologis
Dari hasil pengecekan sampel di laboratorium, penyebab keracunan massal karyawan pabrik garmen dan sepatu di Pati dipastikan bersifat nonbakteriologis
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Dari hasil pengecekan sampel di laboratorium, penyebab keracunan massal karyawan pabrik garmen dan sepatu di Pati dipastikan bersifat nonbakteriologis.
Artinya, ada kemungkinan penyebab keracunan adalah kontaminasi zat lain pada makanan yang dikonsumsi para karyawan pabrik.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiah, saat dihubungi via sambungan telepon, Senin (22/7/2024) malam.
"Hasil labnya sudah keluar dan sudah kami serahkan ke DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten-red.) Pati. Hasil lab dari sampel makanan yang diambil, sementara ini penyebabnya nonbakteriologis. Namun saya tidak bisa berasumsi dulu mengenai penyebab pastinya," kata dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lebih dari 300 karyawan PT Sejin Fashion Indonesia, Margorejo, Pati, mengalami gejala keracunan makanan secara massal pada Selasa (16/7/2024).
Mereka mengalami mual, muntah, lemas, hingga sakit perut dan diare usai menyantap makan siang di kantin pabrik.
"Kami nanti menyocokkan hasil lab dengan gejalanya dulu. Karena gejalanya kemarin, kan, reaksinya cepat. Kurang dari satu jam sudah mual dan muntah. Jadi kami masih perlu koordinasi lanjutan dengan DKK Pati untuk menyimpulkan penyebab pastinya," jelas Irma.
Menurut dia, secara teori ilmiah, keracunan oleh bakteri baru akan bereaksi setelah jeda beberapa waktu yang relatif lama.
"Misalnya kita makan makanan basi. Responsnya nunggu, misalnya satu jam baru mual, mulas, muntah, dan diare. Tapi kemarin ini, kan, respon agak cepat. Jadi kemungkinan ada kontaminasi zat lain. Teorinya seperti itu. Tapi belum pasti, masih harus diselidiki. Tidak boleh berasumsi," tegas Irma.
Yang jelas, lanjut Irma, dari sampel makanan dan muntahan yang dikirimkan DKK Pati, pihaknya sudah melakukan pengecekan beberapa jenis bakteri yang mungkin jadi penyebab keracunan makanan. Hasilnya negatif. Sehingga kemungkinan besar penyebabnya nonbakteriologis.
"Tapi itu kan baru berdasarkan sampel makanan yang dikirim. Namun, bisa jadi makanan yang dikonsumsi (karyawan pabrik) tidak hanya dari situ. Mungkin ada yang lain yang dikonsumsi, kan, kami belum tahu. Karena kami juga belum melakukan pengecekan langsung ke Pati," tutur dia.
Menurut Irma, nantinya akan ada tim dari Dinas Kesehatan Jateng yang diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut bersama DKK Pati. (mzk)
Warga Berbondong-bondong Nyalakan Lilin di Alun-alun Pati, Siapakah Inisatornya? |
![]() |
---|
Rabu Malam Warga Pati Nyalakan Lilin di Alun-alun, Aksi 7 Hari Menghilangnya Bupati Sudewo? |
![]() |
---|
Jamin Transparan, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Kembali Buka Posko Donasi, Persiapan Aksi ke KPK |
![]() |
---|
Menghilang Sejak Didemo, Keberadaan Bupati Pati Sudewo Akhirnya Terungkap, Sikap Warga Terbelah |
![]() |
---|
Husein Undur Diri, Botok dan Teguh Tetap Maju Lengserkan Bupati Pati Sudewo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.