Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2024

PDIP Ungkap Ada Potensi Rematch Ahok Vs Anies di Pilkada DKI Jakarta

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bicara soal pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta yang belum diputuskan oleh partai hin

Editor: m nur huda
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat bersalaman dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, saat mengikuti debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bicara soal pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta yang belum diputuskan oleh partai hingga saat ini.

Terlebih, Ketua DPP PDIP bidang Ekonomi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok baru saja memberi insyarat kalau bisa bertanding ulang melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Menjawab soal Pilkada DKI Jakarta, Hasto mengatakan partai masih mengkaji.

Selain Ahok, ada beberapa nama lain yang dikaji, yang mencakup juga calon untuk Pilkada Jakarta. Contohnya nama Anies Baswedan, Pakar Hukum Bivitri Susanti, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

“Ya, Jakarta kita cermati masih sangat dinamis. Justru berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, terkait dengan Pak Anies, termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya atau munculnya figur baru, seperti Pak Pramono Anung. Kami juga mendapat informasi dari teman-teman civil society, Mbak Bivitri misalnya, ada juga yang mengusungnya," kata Hasto.

"Mbak Bivitri ini ketika menyandingkan film Dirty Vote itu di Jakarta itu yang nonton hampir 8 juta orang, itu bagian dari dinamika yang menyehatkan demokrasi,” sambungnya.

Dia melanjutkan, PDIP terus membuka suatu ruang bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, berdasarkan suara arus bawah partai. Termasuk, peluang kader partai berlambang banteng moncong putih ini dimajukan pada Pilkada di daerah lain, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Jawa Barat.

“Muncul juga nama Mas Pramono Anung. Di Jawa Timur muncul nama ibu Tri Rismahirini, di Jawa Tengah muncul nama Pak Andika, ada Pak Hendi, ada yang mengatakan pak Andika juga cocok di Jakarta. Ini semua masih dicermati oleh PDIP,” tegas Hasto.

Di sisi lain, Hasto mengatakan partainya sangat menghargai langkah partai lain yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah mengusung Anies-Sohibul Iman. Termasuk, partai lainnya yang telah menyatakan dukungan bagi Anies di Jakarta.

Lalu ketika ditanya soal Jawa Barat, Hasto mengakui PDIP punya banyak calon.

Bahkan, nama Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil, Kader Partai Gerindra Dedi Mulyadi hingga kader Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya masuk dalam radar PDIP. Dimana, hal itu dimajukan melalui suara arus bawah.

Namun, dia mengatakan bahwa komunikasi antar partai masih terus dibangun. Sehingga, PDIP belum bisa menentukan sosok mana yang akan didukung.

“Sudah ada komunikasi termasuk dengan Pak Ridwan Kamil, kemudian Pak Dedi Mulyadi, Pak Bima Arya, kemudian dari kami ada Pak Ono Surono ya semua sudah melakukan komunikasi politik. Lagi-lagi di Jawa Barat kami juga fokus terlebih dahulu di tingkat kabupaten kota untuk kami selesaikan. Praktis di sana yang belum kami putuskan tinggal di sekitar lima kabupaten/kota,” beber Hasto.

Diketahui, nama Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Jokowi telah diusung oleh sejumlah partai politik pendukung Prabowo-Gibran yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Tak hanya itu, Khohifah Indar Parawansa juga telah didukung oleh hampir mayoritas partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Hasto menambahkan, PDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi Pilkada serentak. Bahkan pada Selasa (22/7), PDIP menggelar pelatihan tim kampanye pada batch yang ketiga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved