Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jawa Tengah

Pemprov Jateng Dukung Perluasan Pembelian Pertalite Pakai QR Code

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung upaya perluasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite menggunakan QR Code.

Editor: rival al manaf
istimewa
Petugas SPBU melayani pembelian solar subsidi dengan menggunakan QR Code, Kamis (1/6/2023). Mulai 1 Juni 2023, PT Pertamina (Persero) mulai Kamis (1/6/2023), mewajibkan pembelian solar bersubsidi dengan menggunakan Quick Respone (QR) Code. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung upaya perluasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite menggunakan QR Code.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Boedya Dharmawan mengatakan, penggunaan QR Code merupakan salah satu instrument guna memastikan siapa saja yang selama ini mengkonsumsi Pertalite.

Data itu kemudian nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi aturan Perpres 191/2014 yang sedang digodog pemerintah pusat.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Siang Ini Selasa 30 Juli 2024, Mulai Solar hingga Pertalite di Seluruh Wilayah

Baca juga: Harga BBM Pertamina Pagi Ini Selasa 30 Juli Juli 2024, Mulai Solar hingga Pertalite di Jateng

"Sebenarnya ini untuk mengetahui seberapa jauh Pertalite ini tepat sasaran. Jadi harapannya, karena ini subsidi ya harapannya tepat sasaran," kata Boedya Dharmawan dalam keterangan tertulis.

Boedya menjelaskan, masyarakat tidak perlu cemas karena QR Code ini telah diterapkan untuk pembelian Solar.

Data QR Code nantinya akan digunakan untuk memastikan pengendalian distribusinya sesuai dengan ketentuan.

"Kalau untuk Solar selama ini di Perpres tersebut, tapi akan dikembangkan peruntukkannya. Tapi untuk pertalite nanti akan dipastikan pengendaliannya sesuai dengan ketentuan," jelasnya.

Menurutnya, Pemprov Jateng terus memfasilitasi pengendalian konsumsi Pertalite setiap harinya bersama pemerintah kabupaten/kota, agar menyesuaikan dengan kuota yang telah ditentukan.

Pengendalian konsumsi BBM bersubsidi tepat sasaran ini akan memberikan keuntungan pertumbuhan ekonomi.

"Subsidi yang tepat sasaran akan digunakan untuk kegiatan ekonomi yang produktif bagi masyarakat yang tidak mampu," ungkapnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), Wahyu Widodo mengakui, pengendalian konsumsi Pertalite memang tidak mudah.

Wahyu Widodo, Dosen FEB dan SDGs Center Undip
Wahyu Widodo, Dosen FEB dan SDGs Center Undip (IST)

Namun demikian, hal itu tetap harus dilakukan secara gradual, mengingat konsumsi BBM bersubsidi juga erat kaitannya dengan lingkungan.

"Pertalite ini kan secara pelan – pelan gradual ke konsumsi BBM ramah lingkungan. Memang tidak mudah dalam waktu yang singkat," ujarnya.

Wahyu Widodo mengungkapkan, jika konsumsi masyarakat dialihkan ke jenis BBM non subsidi seperti Pertamax tidak akan berpengaruh banyak terhadap inflasi. Namun memang pemerintah selama ini lebih banyak mengantisipasi terhadap dampak psikologisnya.

"Ini terkait dengan 'timing' ya, karena penggantian subsidi apapun akan ada dampak psikologisnya. Tapi kalau hitung – hitungan ekonominya, secara teknis tidak akan terlalu besar," tandasnya.

Seperti diketahui Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memperluas pendataan QR Code Pertalite di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejauh ini, sudah ada 916.000 kendaraan yang mendaftar QR Code di Jateng dan 109.000 di DI Yogyakarta. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved