DJP Jateng I
Pabrik Rokok SKT Dibuka di Jawa Tengah, Ikut Bantu Turunkan Angka Kemiskinan dan Pengangguran
Sejumlah isu terkini yang dapat disoroti yaitu dibukanya sejumlah pabrik rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Jawa Tengah akibat kenaikan tarif
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kementerian Keuangan Satu Jawa Tengah menyampaikan kinerja ekonomi Jawa Tengah periode hingga 31 Mei 2024 yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Tengah Tri Wahyuningsih Retno Mulyani sekaligus Kepala Kanwil DJKN Jateng dan DIY, Kepala Kanwil DJPb Jawa Tengah Muhdi, Kepala Kanwil DJP Jateng I Max Darmawan, Kepala Kanwil DJP Jateng II Slamet Sutantyo, Kepala Kanwil DJBC Jateng dan DIY Akhmad Rofiq, serta Local Expert Jawa Tengah Wahyu Widodo.
Sejumlah isu terkini yang dapat disoroti yaitu dibukanya sejumlah pabrik rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Jawa Tengah akibat kenaikan tarif cukai rokok pada tahun 2024 yang berdampak terjadinya pergeseran produksi rokok dari Sigaret Kretek Mesin (SKM) menjadi SKT.
Selain itu juga peluncuran program Crash Program Keringanan Utang pada Juni 2024 untuk mempercepat penurunan outstanding piutang negara dan Berkas Kasus Piutang negara BKPN.
Perkembangan Ekonomi dan Indikator Kesejahteraan
Di tengah ketidakpastian ekonomi global terutama akibat dampak tensi geopolitik, kinerja ekonomi domestik masih menunjukan pertumbuhan yang stabil. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan I 2024 tumbuh sebesar 4,97 persen (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,73 % (yoy).
Kinerja tersebut lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi Jawa sebesar 4,84 % (yoy), namun masih lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,11 % (yoy).
Laju inflasi gabungan 9 Kota di Jawa tengah tetap terkendali, pada Juni 2024 terjadi deflasi -0,28 % (mtm) dan secara tahunan mengalami inflasi 2,22 % . Aktivitas ekonomi Jawa Tengah tetap terjaga dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2024 sebesar 133,6 (mtm), yang menunjukkan optimisme dan keyakinan konsumen atas kondisi perekonomian di Jawa Tengah yang lebih baik (>100).
Capaian Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juni 2024 sebesar 113,02 turut menunjukkan akselerasi dibanding bulan sebelumnya, meskipun Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 100,56 turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca juga: DJP Jateng Gelar Spectaxcular Bersama Kemenkeu Satu Jateng
Baca juga: Jalin Sinergitas, Kemenkeu Satu Wilayah Tegal Gelar Media Gathering Bersama PWI
Kinerja APBN masih dioptimalkan sebagai shock absorber dalam menjaga stabilitas ekonomi di Jawa Tengah sehingga berdampak pada penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2024 sebesar 4,39 % , penurunan Kemiskinan pada Maret 2024 sebesar 10,47 % , serta penurunan Rasio Gini pada Maret 2024 sebesar 0,367 yang menunjukkan ketimpangan antar wilayah semakin berkurang.
Perkembangan Kinerja Fiskal Regional
APBN sampai dengan bulan Juni 2024 mencatatkan kinerja yang baik. Penerimaan APBN Jawa Tengah mencapai Rp55,87 triliun (46,65?ri target), sementara realisasi belanja APBN mencapai Rp55,15 triliun (48,74?ri pagu), sehingga terjadi surplus APBN sebesar Rp712,86 miliar.
Kinerja penerimaan masih tumbuh positif didukung kinerja kegiatan ekonomi yang baik. Penerimaan Perpajakan terdiri dari penerimaan Pajak dan Kepabeanan dan Cukai, tercatat penerimaan Pajak sebesar Rp26,3 triliun (48,84?ri target) tumbuh 11,13 % (yoy) dan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp26,14 triliun (43,01?ri target) tumbuh 13,86 % .
Adapun realisasi PNBP mencapai sebesar Rp3,42 triliun (66,7?ri target) tumbuh 4,96 % (yoy). Realisasi Belanja K/L telah mencapai Rp19,46 triliun (43,98?ri pagu), secara nominal nilai ini tumbuh 17,75 % (yoy). Seluruh jenis belanja secara nominal tumbuh, dengan pertumbuhan tertinggi pada Belanja Barang sebesar 25,39 % (yoy) sedangkan yang terendah belanja Modal sebesar 4,29 % (yoy).
Sedangkan pada APBD, pendapatan daerah di Jawa Tengah sampai dengan 30 Juni 2024 sebesar Rp52,49 triliun (47,01?ri target) tumbuh Rp5,61 triliun atau 11,97 % (yoy). Realisasi TKD mencapai Rp35,69 triliun (51,79?ri alokasi pagu) tumbuh Rp3,98 triliun atau 12,56 % (yoy).
TKD menyumbang 68 % terhadap total Pendapatan Daerah. Realisasi belanja APBD sebesar Rp43,73 triliun (37,56?ri pagu) tumbuh 22,29 % (yoy). Hingga Juni 2024 masih terdapat surplus Rp8,76 triliun, turun 21,22 % (yoy).
DJP Jateng I
Rokok SKT
Pabrik Rokok SKT
angka kemiskinan
pengangguran
Kemenkeu Satu
Regional Chief Economist di Jawa Tengah
DJP Jateng I Berikan Kuliah Umum dan Resmikan Tax Center Universitas Safin Pati |
![]() |
---|
Bahas Penguatan Sinergi, Kakanwil DJP Jateng 1 Kunjungi Undip Semarang |
![]() |
---|
DJP dan BPK Lakukan Sinergi Perkuat Keuangan Negara |
![]() |
---|
DJP, IKPI. dan Unwahas Gelar Seminar Hukum Perpajakan |
![]() |
---|
Pajak Batang Gelar FKP, Jelaskan Aspek Perpajakan Pengalihan Hak Atas Tanah-Bangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.