Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DJP Jateng I

Pabrik Rokok SKT Dibuka di Jawa Tengah, Ikut Bantu Turunkan Angka Kemiskinan dan Pengangguran

Sejumlah isu terkini yang dapat disoroti yaitu dibukanya sejumlah pabrik rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Jawa Tengah akibat kenaikan tarif

Editor: Muhammad Olies
Ist
Rakor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Tengah yang diikuti jajaran Kemenkeu Satu Jateng dan pihak terkait lainnya. Salah satu isu terkini yang mengemuka saat kegiatan itu adalah pembukaan pabrik rokok SKT yang diproyeksikan ikut menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Jateng. 

Peran Kemenkeu Satu sebagai Regional Chief Economist di Jawa Tengah

Melalui PMK No.191 tahun 2022, pemerintah menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau cukai rokok dengan kenaikan 10 % pada 2023 dan 2024. Kenaikan cukai rokok pada tahun 2024 berdampak pada industri rokok dengan terjadinya pergeseran (shifting) produksi rokok dari Sigaret Kretek Mesin (SKM) terutama golongan I menjadi Sigaret Kretek Tangan (SKT).

Hal ini kemudian didukung dengan adanya pembukaan sejumlah pabrik rokok jenis SKT baru yang terdapat di 
Surakarta, Cilacap, Tegal dan Semarang.

Baca juga: Buruh Pabrik Rokok dan Tani Tembakau di Pati Dapat BLT Total Rp 3,6 Miliar

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Salurkan BLT DBHCT ke Petani Tembakau dan Buruk Pabrik Rokok Rp 835,2 Juta

Sesuai dengan sifatnya pabrik rokok SKT yang padat karya, kondisi tersebut membuka peluang kebutuhan tenaga kerja baru yang diharapkan memberi berpengaruh terhadap turunnya angka pengangguran maupun kemiskinan di Jawa Tengah yang pada awal 2024 mencatatkan angka penurunan. Kemenkeu melalui Ditjen Bea Cukai (DJBC) Jawa Tengah melakukan pendampingan pabrik rokok dengan NPPBKC (Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai) baru.

Peran pemerintah untuk mendorong belanja negara agar mampu meningkatkan produktivitas dilakukan melalui subsidi bunga pembiayaan untuk meningkatkan daya saing UMKM sehingga bisa meningkat ke skala usaha yang lebih besar.

Sampai dengan 30 Juni 2024, realisasi penyaluran kredit program terdiri dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp24,27 triliun (tumbuh 31,59 % , yoy) untuk 560.922 debitur yang didominasi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan nilai penyaluran mencapai Rp12,4 triliun. Penyaluran KUR terbanyak di Kabupaten Pati sebesar Rp1,45 triliun dan terkecil di Kota Magelang sebesar Rp62,16 miliar.

Sedangkan realisasi penyaluran kredit Ultra Mikro (UMi) mencapai Rp471,18 miliar (turun -23,39 % , yoy) untuk 103.909 debitur yang didominasi sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan nilai penyaluran mencapai Rp215,2 miliar. Penyaluran UMi terbanyak di Kabupaten Brebes sebesar Rp37,97 miliar dan terkecil di Kota Magelang sebesar Rp1,54 miliar.

Pemerintah kembali melanjutkan program Keringanan Utang dengan kembali diluncurkan program Crash Program Keringanan Utang pada Juni 2024 oleh Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Tengah untuk mempercepat penurunan outstanding piutang negara dan Berkas Kasus Piutang negara BKPN berdasarkan PMK 30/PMK.06/2024. Target Crash Program adalah 56 BKPN dan Nilai Outstanding sebesar Rp2,61 miliar. Adapun yang terealisasi ialah 20 BKPN (35,71 % ) dan 
realisasi Pengembalian Piutang Negara sebesar Rp0,92 miliar.

Kinerja APBN Jawa Tengah pada triwulan I 2024 terus melanjutkan kinerja baik APBN tahun 2023 dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pemerintah terus memantau dampak perekonomian dan kesinambungan fiskal untuk kesejahteraan di Jawa Tengah.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved